
BNPB Percepat Pemulihan Pascabencana di Aceh Utara, Akses Jalan dan Sekolah Mulai Normal
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Aceh
Upaya percepatan pemulihan pascabencana di Kabupaten Aceh Utara terus dilakukan melalui pembersihan material kayu yang menutup akses jalan serta normalisasi fasilitas pendidikan terdampak. Salah satu fokus kegiatan berada di Gampong Geudeumbak, Kecamatan Langkahan.
Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi menjelaskan, operasi pembersihan akses jalan di Gampong Geudeumbak dimulai sejak 19 Desember 2025 dengan dukungan dua unit excavator.
Selanjutnya, enam unit alat berat tambahan dikerahkan dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Dinas Pekerjaan Umum Daerah.
Fokus utama saat ini adalah membuka akses jalan yang sebelumnya tertutup material kayu agar dapat menjangkau Dusun Pante Rusep yang sempat terisolasi.
Baca Juga: Kemendikdasmen Pastikan Pendidikan Tetap Jalan Pascabencana
Saat ini, akses jalan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat hingga ke ujung kampung, sehingga mobilitas warga dan distribusi bantuan berjalan lebih lancar.
Salah satu operator alat berat, Zulfadli asal Paya Bakong, mengatakan dirinya telah terlibat sekitar satu pekan dalam proses pembersihan bersama delapan personel lainnya. Pengoperasian alat berat dilakukan sejak pagi hingga sore hari.
Menurut Zulfadli, tantangan utama di lapangan adalah material kayu berukuran besar yang kerap tersangkut dan berisiko merusak alat.
Namun, dukungan relawan setempat yang membantu memotong kayu dengan mesin sangat mempercepat proses pembersihan. Ia menegaskan pekerjaan tersebut membutuhkan kehati-hatian dan semangat tinggi.
Selain di Gampong Geudeumbak, BNPB juga mengerahkan dua unit alat berat di lokasi lain. Satu unit excavator digunakan di Rumoh Rayeuk untuk pengerjaan parit dan persiapan pembangunan hunian sementara, serta satu unit dozer untuk membuka akses jalan di kawasan Lubok Pusaka.
Pemulihan juga menyasar sektor pendidikan. Salah satunya dilakukan di SDN 2 Langkahan. Kepala Sekolah SDN 2 Langkahan, Rusli, mengatakan pembersihan sekolah dimulai sejak 28 Desember 2025 dengan dukungan personel TNI dan dewan guru.
Ia menjelaskan, sebelumnya personel TNI masih membantu pembersihan di SMPN 3 Langkahan. Saat ini, sekitar 12 personel TNI difokuskan membantu pembersihan di SDN 2 Langkahan, sementara personel lainnya menangani SDN 3 dan SDN 7 Langkahan.
Rusli menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak dan berharap kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan mulai 5 Januari 2026.
Sebanyak 375 siswa direncanakan mulai mengikuti pembelajaran, dengan pengaturan kelas 1 belajar di tenda darurat, sementara kelas 2 dan kelas 6 sudah dapat menggunakan ruang sekolah yang telah dibersihkan.
BNPB bersama kementerian dan lembaga terkait serta unsur TNI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh Utara agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan secara bertahap dan aman.
Editor: Redaktur TVRINews
