Penulis: Michael Djasman
TVRINews, Sorong
Sebanyak 29 orang Eks OPM (Organisasi Papua Merdeka) menyerahkan diri dan mengucapkan sumpah ikrar setia kepada NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat-Papua Barat Daya. Ikrar tersebut dilakukan pada Senin, 13 Mei 2024.
Cerita bermula dari Tim Patroli Satgas Yonif 133/YS yang menemukan barang bukti berupa dokumen yang berisi catatan nama-nama orang yang terlibat dalam struktur OPM wilayah Sorong Raya. Catatan tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong tidak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur-Maybrat.
Setelah dimintai dari mereka terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM. Seiring berjalannya waktu, dikarenakan mereka sering melihat dan merasakan berbagai aksi kekejaman yang dilakukan oleh OPM membuat mereka sadar bahwa mereka telah mengikuti jalan yang bertentangan dengan keutuhan NKRI.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Sumbar Bertambah, 58 Orang Meninggal Dunia 35 Masih dalam Pencarian
Wakil Komandan Satgas Yonif 133/YS Kapten Inf Jaminardo Sinaga menyampaikan kepada masyarakat, bahwa Satgas Yonif 133/YS merasa bangga kepada peserta ikrar karena sudah sadar dan kembali kepada NKRI.
"Kita yakin bahwa semua warga di Distrik Aifat Timur cinta kepada NKRI dan mari kita bekerja sama menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI di tanah Papua," kata Jaminardo Sinaga, melalui rilis yang diterima Rabu, 15 Mei 2024.
29 eks OPM dibantu oleh para tokoh di Distrik Aifat Timur dan berkoordinasi dengan Pos Aimasa Satgas Yonif 133/YS, mereka berhasil kembali ke kampung halaman dan keluar dari pengaruh paham OPM.
Salah satu eks OPM Feliks Fomaer (30) mengatakan, bahwa alasan mereka kembali ke NKRI karena ingin hidup normal, ingin menyekolahkan anak-anaknya dan ingin hidup yang lebih tenang. Sedangkan alasan mereka dahulu bergabung dengan OPM karena dipaksa bahkan sering mendapatkan intimidasi berupa ancaman dari pentolan-pentolan OPM.
Baca Juga: Palestina Ingin Perdamaian Nyata, Bukan Dibuat-buat Oleh Israel
"Saya kembali bergabung ke NKRI karena saya ingin nama saya putih lagi, bersih lagi, karena saya dan warga kampung di paksa dan di intimidasi dengan menggunakan senjata oleh OPM untuk bergabung kalau tidak Sa (Saya) dan masyarakat menuruti kami akan mendapatkan hukuman," ucapnya.
Lanjut tambahnya, "Saya melihat Bapak-Bapak TNI dari Satgas Yonif 133/YS sangat peduli dan baik terhadap masyarakat, sehingga Sa berani berikrar untuk setia kepada NKRI bersama warga yang lain," terangnya.
Pada acara pengambilan ikrar setia kepada NKRI diawali dengan penghormatan kepada bendera merah putih dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjut pembacaan ikrar setia kepada NKRI oleh salah satu warga dan diikuti oleh peserta ikrar lainnya. Hadir dalam acara pembacaan ikrar sekaligus sebagai saksi dari aparatur pemerintahan, dalam hal ini kepala Distrik Aifat Timur dan masing-masing Kepala Kampung.
Editor: Redaktur TVRINews