
Pengungsi Rohingya sering berulah, Presiden Jokowi sampaikan ke UNHCR
Writer: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Pengungsi dari Rohingya terus berdatangan dan merapat ke pesisir pantai di Aceh. Meski mendapat tempat penampungan sementara, warga menolak para pengungsi asal Rohingya karena kerap berulah.
Menanggapi hal ini, presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terus berkomunikasi dengan organisasi internasional terkait pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia. Salah satu organisasi internasional yang diajak berdiskusi adalah United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR.
“Kita masih berbicara dengan organisasi2 internasional. UNHCR dan lain lain karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya “ ujar Jokowi
Sembari berdiskusi dengan lembaga terkait, pemerintah Indonesia saat ini masih menampung pengungsi-pengungsi tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi tanggapi polemik penunjukan Gubernur DKI dalam RUU DKJ
“Saya sampaikan sementara kita tampung.” Tambahnya
Sebelumnya terungkap, agen yang menyelundupkan pengungsi Rohingya itu dari kamp Bangladesh ke Kabupaten Pidie, Aceh menerima sejumlah bayaran. Sejumlah agen itu telah diamankan pihak kepolisian dan menjalani pemeriksaan. Sindikat TPPO ini juga disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Mereka adalah korban mafia TPPO yang telah menjual harta bendanya untuk biaya penyelundupan. Mereka dijanjikan kehidupan yang lebih layak.
Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 tentang Pengungsi dan Perlindungan Hukum Bagi Pengungsi. Namun, Menkumham Yasonna, mengungkapkan pemerintah sudah cukup melakukan banyak upaya baik dalam menampung pengungsi Rohingya.
"Di kita ini sekarang ada hampir 13.000-an ribuan lebih pengungsi, Afghanistan, Iran, yang terakhir Rohingya," kata Yasonna.
Editor: Redaktur TVRINews