
Foto: Ketua DPR RI Puan Maharani (Dok. TVRINews.com/Christhoper Natanael Raja)
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut positif hadirnya Sekolah Rakyat (SR) yang baru saja diresmikan Kementerian Sosial.
Ia menyebut program ini sebagai langkah inovatif untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat, terutama mereka yang selama ini belum tersentuh layanan pendidikan formal.
“Tentu saja sangat inovatif. Harapan DPR, jangan sampai ada rakyat Indonesia yang terlantar dan tidak mendapatkan pendidikan. Ini sangat baik,” ujar Puan kepada wartawan termasuk tvrinews.com di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.
Namun, ia juga menyoroti sejumlah tantangan dalam implementasi Sekolah Rakyat di lapangan. Menurutnya, program ini harus disempurnakan secara bertahap dan tidak boleh menciptakan kesan eksklusif atau berkompetisi dengan sekolah yang sudah ada.
“Jangan sampai niat baik ini menjadi bersifat eksklusif atau malah berkompetisi dengan sekolah-sekolah formal. Justru Sekolah Rakyat harus melengkapi, bukan menggantikan,” kata Puan.
Baca Juga: Ketika Mimpi Anak Rakyat Dipeluk Negara
Puan menegaskan, DPR akan melakukan pengawasan sekaligus mendukung penyempurnaan konsep dan pelaksanaan Sekolah Rakyat. Ia menilai kerja sama antara DPR dan pemerintah perlu diperkuat agar tujuan pendidikan inklusif bisa tercapai.
“Sesuatu yang baru tentu tidak bisa langsung sempurna. Tapi DPR akan membantu menyempurnakan. Saya berharap sinergi dengan pemerintah bisa terus berjalan, agar pendidikan seluruh anak bangsa bisa lebih baik,” tutur Puan.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah meresmikan tahun ajaran baru Sekolah Rakyat 2025/2026 pada Senin, 14 Juli 2025. Sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat mulai beroperasi dengan total siswa mencapai 6.130 orang. Sebanyak 37 titik lainnya ditargetkan menyusul dibuka akhir Juli setelah renovasi selesai.
Sekolah Rakyat menerapkan sistem pendidikan berbasis karakter dan menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari pemeriksaan kesehatan, asrama, seragam, makanan bergizi, hingga teknologi pembelajaran modern seperti smartboard dan laptop pribadi.
Program ini diharapkan mampu memberikan alternatif pendidikan yang layak dan bermutu bagi anak-anak dari latar belakang kurang mampu, serta membantu menekan angka kemiskinan secara jangka panjang.
Editor: Redaktur TVRINews