
Survey Indikator: Presiden Prabowo Mampu Tangani Kasus Korupsi Besar
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Survei nasional yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 17–20 Mei 2025 menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum masih cukup tinggi dalam menangani kasus-kasus besar korupsi di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian publik adalah dugaan korupsi di Pertamina dengan potensi kerugian negara lebih dari Rp193 triliun. Sebanyak 52,8% responden menyatakan percaya Kejaksaan Agung mampu mengungkap tuntas kasus ini. Di kalangan yang mengetahui kasus tersebut, angka kepercayaan meningkat menjadi 55,3%.
“Lebih dari separuh warga percaya bahwa Kejaksaan Agung mampu mengungkap tuntas kasus tersebut,” tertulis dalam paparan resmi Indikator yang dikutip Rabu, 28 Mei 2025.
Baca Juga: Survei Kepercayaan Publik ke Presiden Prabowo Capai 83 Persen
Pada kasus lain yang melibatkan mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, dengan nilai dugaan suap hampir Rp1 triliun dan 51 kilogram emas, 42,7% responden menyatakan percaya Kejaksaan Agung bisa menyelesaikannya. Sebanyak 39,5% responden menyatakan kurang atau tidak percaya.
Tingkat kepercayaan publik juga tercatat dalam kasus penangkapan Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait dugaan suap Rp60 miliar dalam perkara ekspor minyak kelapa sawit. Sebanyak 47% responden percaya Kejagung mampu menyelesaikan kasus ini, sedangkan 36,4% menyatakan kurang atau tidak percaya.
Kasus lain yang menarik perhatian publik adalah dugaan korupsi pemberian kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai Rp890 miliar yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebanyak 46,1% responden percaya KPK bisa mengungkapnya. Kepercayaan meningkat menjadi 54,3% di kalangan responden yang mengetahui kasus tersebut.
Survei juga merekam persepsi publik terhadap kondisi pemberantasan korupsi secara umum. Sekitar 37,4% responden menilai keadaan pemberantasan korupsi baik atau sangat baik, sementara 22,6% menilai sedang, dan 35,4% menyatakan buruk atau sangat buruk.
Survei ini menggunakan metode double sampling dengan 1.286 responden yang diwawancarai melalui telepon. Survei memiliki margin of error sekitar ±2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Editor: Redaktur TVRINews
