
Survei Kepercayaan Publik ke Presiden Prabowo Capai 83 Persen
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto mencapai 83 persen. Angka ini menempatkan Presiden sebagai salah satu tokoh dengan tingkat kepercayaan tertinggi di Indonesia, hanya terpaut tipis dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang meraih 85 persen.
“Kepercayaan publik terhadap Presiden mencapai 83 persen, terdiri dari 17,3 persen yang sangat percaya dan 65,4 persen yang cukup percaya,” tertulis dalam laporan survei yang dilakukan pada 17–20 Mei 2025 dan dirilis pada Rabu, 28 Mei 2025.
Survei ini melibatkan 1.286 responden, menggunakan metode double sampling dari basis data survei tatap muka sebelumnya. Wawancara dilakukan melalui sambungan telepon dengan margin of error ±2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Wapres Gibran Kunjungi IKN, Pastikan Progres dan Percepat Pemindahan Ibu Kota
Tingkat kepercayaan terhadap Presiden tercatat tinggi di hampir semua segmen masyarakat. Di kalangan perempuan, kepercayaan mencapai 86,2 persen. Generasi Z menunjukkan angka 88,2 persen, sedangkan milenial berada di 83,8 persen.
Wilayah dengan tingkat kepercayaan tertinggi meliputi Kalimantan (94,9 persen), Bali dan Nusa Tenggara (94,5 persen), serta Sulawesi (90,3 persen). Di DKI Jakarta, kepercayaan terhadap Presiden tercatat sebesar 86,2 persen.
Dari sisi profesi, kalangan pelajar dan mahasiswa mencatat angka kepercayaan tertinggi dengan 96,5 persen, disusul ibu rumah tangga sebesar 84,9 persen. Hal ini juga disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, pada Selasa, 27 Mei 2025, kemarin.
Survei juga mengungkap bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden melampaui berbagai lembaga negara, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), partai politik, dan lembaga yudikatif. Hasil ini mencerminkan dukungan kuat terhadap kepemimpinan nasional di masa transisi pemerintahan yang baru berjalan enam bulan.
Editor: Redaktur TVRINews
