Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews - Jakarta
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menutup rangkaian kunjungan kenegaraan dan kerja ke kawasan Timur Tengah dan Turkiye pada Senin, 14 April 2025. Lawatan yang dimulai sejak 9 April ini tak hanya sarat dengan kehormatan tinggi dari negara-negara sahabat, tetapi juga menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis antarnegara, baik di bidang pertahanan, energi, pendidikan, hingga ekonomi.
Perjalanan dimulai dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), di mana Presdien Prabowo disambut hangat oleh Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Dalam pertemuan bilateral, kedua negara menandatangani delapan dokumen kerja sama, termasuk empat nota kesepahaman antara pemerintah (G2G) dan empat lainnya melibatkan badan usaha milik negara dari kedua belah pihak.
"Seluruh kerja sama tersebut mencerminkan semakin eratnya hubungan strategis dan saling menguntungkan antara Indonesia dan UEA di berbagai bidang," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangannya di Jakarta.
Dari Abu Dhabi, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Ankara, Turkiye, pada 9 April. Sambutan kehormatan luar biasa diberikan Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mengaku terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia sebelumnya. Prabowo juga diberi kesempatan langka menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turkiye—pengalaman pertama bagi Prabowo sejak menjabat sebagai Presiden RI.
Turkiye juga menjadi tempat pertukaran sejumlah kerja sama strategis dan forum diplomasi internasional. Di Antalya, Prabowo hadir dalam pembukaan Antalya Diplomacy Forum (ADF) dan menjadi pembicara pada sesi ADF Talk.
Dari Turkiye, Presiden menuju Kairo, Mesir, dan bertemu langsung dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi. Keduanya menandatangani pernyataan bersama pembentukan kemitraan strategis Indonesia-Mesir—sebuah tonggak baru dalam sejarah hubungan kedua negara. Presiden El-Sisi bahkan secara pribadi mengantar Prabowo ke bandara usai kunjungan ke Akademi Militer Mesir.
Lawatan berlanjut ke Doha, Qatar. Presiden Prabowo disambut pasukan kehormatan Qatar Amiri Guard dan keesokan harinya melakukan pertemuan resmi dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Keduanya menyaksikan penandatanganan memorandum saling pengertian antarnegara sebagai komitmen memperkuat hubungan bilateral.
Kunjungan kenegaraan diakhiri di Amman, Yordania, pada 13–14 April. Presiden disambut langsung oleh Raja Abdullah II bin Al Hussein yang secara pribadi mengemudikan kendaraan untuk mengantar Prabowo ke tempat bermalam. Momen penuh penghormatan itu menjadi penutup manis dari kunjungan yang penuh makna.
"Lawatan ini mencerminkan posisi aktif Indonesia dalam diplomasi strategis dan komitmen kuat Presiden Prabowo untuk memperkuat perdamaian, kolaborasi, dan kerja sama yang saling menguntungkan," tutup Yusuf Permana.
Kunjungan ini tidak hanya menandai keseriusan Indonesia dalam memainkan peran geopolitik dan geoekonomi di panggung global, tapi juga mempertegas arah diplomasi luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berorientasi pada hasil nyata dan hubungan saling menghormati.
Baca Juga: Ara: Rumah Subsidi untuk Wartawan Bukan Upaya Bungkam, Tapi Bentuk Kepedulian
Editor: Redaktur TVRINews
