
Ekonom senior, Raden Pardede (TVRINews/Ridho Dwi Putranto)
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Ekonom senior, Raden Pardede merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia menciptakan lebih banyak lapangan kerja produktif sebagai upaya untuk mendorong kemandirian masyarakat. Dengan adanya lapangan kerja yang lebih banyak, diharapkan dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.
“Sampai saat ini kita terus memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat miskin, tapi apakah kita terus-terusan mampu melakukan ini? Yang baik adalah menciptakan lapangan kerja produktif," kata Pardede dalam acara Asian Insights Conference 2024 di Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2024.
"Jadi, tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga lapangan kerja,” sambungnya.
Perekonomian, kata Pardede, terus mengalami gejolak karena adanya fenomena El Nino yang merupakan efek dari perubahan iklim yang berdampak pada sektor pangan.
"Sehingga produktivitas pertanian terpengaruh sehingga menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan," kata Pardede.
Namun, konflik geopolitik masih terus berlanjut dan mengakibatkan fluktuasi harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak ini tidak hanya berdampak pada keseimbangan pasar global, tetapi juga berpotensi menambah beban fiskal negara dalam hal subsidi energi.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi di Indonesia adalah sulitnya generasi muda untuk mendapatkan akses ke pekerjaan formal.
"Salah satu faktor penyebab kondisi ini adalah perubahan gaya kerja generasi muda," tutur Pardede.
Pardede mengatakan generasi Z cenderung lebih menyukai pekerjaan fleksibel yang dapat dilakukan dari rumah. Menurutnya, infrastruktur perekonomian Indonesia masih belum memadai untuk mendukung kebutuhan tersebut.
“Kalau memang mau bekerja seperti itu, artinya sektor ekonomi harus diperkuat dengan teknologi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pardede mengatakan apabila generasi muda yang berhasil mendapatkan pekerjaan formal hanya sedikit, maka hal ini akan berdampak pada penerimaan pajak negara.
"Sebab sektor informal sulit untuk dikenakan pajak, belum lagi di sektor informal tidak terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan. Jadi tantangannya adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja yang produktif,” tutur Pardede.
Baca Juga: Raden Pardede Sebut Hari Libur di Indonesia Terlalu Banyak, Ganggu Perekonomian dan Pendidikan
Editor: Redaktur TVRINews