
Kemenag Buka Pelatihan Dasar CPNS dan PPPK, Bentuk ASN SMaRT
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Kementerian Agama melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) resmi membuka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS dan Orientasi PPPK 2025 dengan tema Membangun SMaRT (Semangat Melayani, Responsif, dan Terpercaya) Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mewujudkan Kementerian Agama yang berdampak. Acara digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jakarta, Senin, 14 Juli 2025.
Pelatihan ini wajib diikuti oleh seluruh peserta CPNS dan PPPK yang telah lulus seleksi sebagai persiapan awal sebelum menjalankan tugas. Total peserta kegiatan ini mencapai 88.676 orang, terdiri dari 17.221 CPNS (260 peserta klasikal dan 16.961 secara daring) dan 71.455 PPPK yang seluruhnya mengikuti pelatihan secara daring. Para peserta ini berkumpul di titik-titik lokasi pelatihan yang tersebar di kantor Kemenag pusat, provinsi, kabupaten atau kota, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Balai Diklat Keagamaan, Loka Diklat Keagamaan, dan Asrama Haji.
Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa menjadi ASN bukan sekadar profesi, melainkan amanah besar untuk melayani umat dengan semangat tinggi, hati tulus, dan integritas tanpa kompromi.
“Kerja Cerdas, Kerja Keras, Kerja Tuntas adalah ciri khas ASN Kementerian Agama,” ujar Ali Ramdhani.
Pelatihan yang dimulai sejak 16 Juni 2025 ini menggunakan metode Blended Learning melalui platform MOOC dengan kombinasi pembelajaran sinkronus dan asinkronus. Orientasi PPPK akan berlangsung hingga Oktober 2025 sepenuhnya daring. Tiga agenda utama dalam pelatihan meliputi sikap dan perilaku bela negara, nilai dasar ASN, dan peran ASN mendukung SMART Government.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa menjadi ASN Kemenag adalah tugas mulia yang penuh tanggung jawab moral. Ia menekankan bahwa masyarakat menaruh ekspektasi tinggi terhadap ASN Kemenag yang harus mampu menjaga moral bangsa.
“Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap ASN Kemenag sangat tinggi. Mereka dianggap seperti malaikat yang tidak boleh berbuat salah, padahal kita manusia biasa. Ini PR paling berat bagi kita semua,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Menag memperkenalkan nilai tambahan “ISTIQAMAH” sebagai pedoman moral ASN Kemenag, yang meliputi Ikhlas, Sabar, Tawadhu, Istiqomah, Qanaah, Amanah, Moderat, Adab, dan Al-Hilm. Ia juga mengingatkan beban kerja ASN Kemenag bukan hanya jam kantor, tetapi 24 jam sebagai teladan di masyarakat.
“Yang kita butuhkan bukan ‘Superman’ tapi ‘Super Team’ yang bekerja sinergis demi kemajuan Kementerian Agama,” tambah Menag.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof. Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, masyarakat menunggu karya dan inovasi nyata dari ASN Kemenag. Menurutnya pelatihan ini saat yang tepat untuk menunjukkan budaya kerja berintegritas dan berdampak langsung.
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tapi momentum dedikasi ASN melalui karya dan inovasi nyata,” ujar Prof. Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan juga menekankan pentingnya semangat BerAKHLAK, terutama nilai akuntabilitas. Ia mengajak ASN untuk aktif menyuarakan capaian kerja melalui media sosial agar masyarakat semakin percaya bahwa bangsa terus maju.
“Ubah hal-hal kecil. Cintai ASN-mu, beri insentif, dan bangun ekosistem kerja yang mendukung pertumbuhan profesional,” tutupnya.
Baca Juga: Rahmawati: Perempuan Jangan Hanya Jadi Pelengkap, Harus Terus Belajar dan Berperan
Editor: Redaksi TVRINews