
Pendiri CSIS: Program MBG Berpotensi Jadi Motor Ekonomi
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Pendiri dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jusuf Wanandi, menyatakan optimisme terhadap stabilitas ekonomi Indonesia serta potensi besar dari program-program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam artikel opininya yang berjudul "My personal take on President Prabowo’s achievements and challenges" dan terbit di The Jakarta Post, Jusuf mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat, meskipun menghadapi sejumlah tantangan.
“Indikator-indikator ekonomi menunjukkan fundamental ekonomi makro negara tetap stabil,” kata Jusuf, Rabu, 30 April 2025.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran lima persen, sementara defisit anggaran tetap terjaga di bawah tiga persen. Jusuf menilai, kebijakan fiskal yang disiplin telah membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, yang dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Jusuf juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menjual obligasi negara yang mengalami kelebihan permintaan hingga tiga kali lipat. Ia menilai hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi nasional.
Salah satu program yang dianggap memiliki potensi besar oleh Jusuf adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, jika dikelola dengan baik, program ini dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian nasional.
“Jika bisa dikelola dengan baik, program MBG punya dampak positif pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ia menambahkan, MBG berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memasok bahan pangan lokal.
Jusuf mendorong agar pemerintah menjelaskan secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai desain dan implementasi program MBG serta penggunaan hasil efisiensi anggaran. Transparansi ini dianggap penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan menjaga dukungan publik.
Selain itu, ia menekankan pentingnya komunikasi publik yang efektif dari pemerintah. Komunikasi yang kuat dan terkoordinasi langsung dengan Presiden dinilai mampu memperkuat sentimen positif di pasar dan menyampaikan pesan-pesan pembangunan secara jelas kepada masyarakat.
“Komunikasi yang efektif harusnya terasosiasi dengan Presiden langsung,” ucap Jusuf.
Ia menyambut baik rencana Presiden Prabowo membentuk satuan tugas komunikasi, yang menurutnya merupakan langkah strategis dalam memperkuat kepercayaan publik dan persepsi pasar.
Dengan komunikasi yang diperkuat dan pelaksanaan program unggulan yang akuntabel, Jusuf yakin stabilitas ekonomi Indonesia tidak hanya terjaga, tapi juga dapat tumbuh lebih kuat dalam jangka panjang.
Baca Juga: Satgas UMKM Akan Dibentuk, Awasi Program KUR dan Lapangan
Editor: Redaktur TVRINews