Penulis: Lina Sim
TVRINews, Jakarta
Polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait penemuan jasad diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dengan wajah dililit lakban dalam kamar kos Menteng, Jakarta Pusat. Ketiga saksi tersebut meliputi pemilik dan penjaga rumah indekos serta saudara ADP.
"Baru tiga ya, dari pemilik kos, terus dari penjaga kos, selanjutnya dari saudaranya. Tidak ada mengarah bilang 'oh ini korban ada temannya atau musuhnya', gitu," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi dalam keterangan, Rabu (9/7/2025).
Selain ketiga saksi, Rezha menyebut pihaknya sudah memeriksa rekaman CCTV. Dia mengatakan rekaman CCTV tersebut masih harus dilengkapi.
“Sudah ada dua (CCTV) yang kita periksa, cuma masih belum, masih biasalah gambarannya. Karena kan kebetulan CCTV-nya juga masih pakai MMC atau memory card yang langsung dari kameranya, jadi kita periksa satu-satu karena terpotong ya,” kata Rezha Rahandhi
Dari keterangan para saksi, kata Rezha, belum ada informasi yang mengarah pada keterlibatan pihak lain. Sebelum ditemukan tak bernyawa, ADP disebut menjalani aktivitas rutin seperti biasa, berangkat kerja dan kembali ke rumah indekos. Keterangan ini diperkuat oleh penjaga kos dan teman kantor ADP.
“Rutinitas beliau itu sama dengan keterangan teman sekantornya. Kalau dia itu hanya sampai ke kantor pagi, terus pulang, makan, udah,” ujar Rezha.
Mengenai barang bukti, polisi menyita kantong plastik, lilitan lakban, dompet dan identitas korban, serta pakaian dan bantal yang digunakan ADP saat jasadnya ditemukan. Terkait lakban yang semula membungkus wajah korban, polisi bakal menelusuri sidik jari yang mungkin tertinggal di permukaan benda tersebut.
“Nanti kita bawa ke lab karena masih kumpulin alat bukti-alat buktinya dulu mengarahnya ke mana gitu. Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu,” katanya.
Di kamar korban, polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung. Namun, belum ada informasi pasti soal apakah ADP memiliki riwayat sakit tertentu.
“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya,” tambahnya.
Rezha menyebut, istri ADP yang sebelumnya berada di Yogyakarta telah tiba di Jakarta pada Selasa (8/7/2025) sore. Namun, hingga kini polisi belum meminta keterangan mendalam dari istri korban.
“Kita juga hanya sebatas tanyakan identitas istrinya saja. Kalau untuk pemeriksaan dalam ya maaf, kita juga pahamlah, masih belum juga,” kata Rezha.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP, polisi akan melanjutkan pemeriksaan terhadap lingkungan, saksi-saksi tambahan, dan rekan kerja korban di Kemlu.
Baca Juga: Nama-Nama Kuat Untuk Dubes Ri Di AS, Ada Indroyono dan Kartini Sjahrir
Editor: Redaksi TVRINews