
Nama-Nama Kuat Untuk Dubes RI di AS, Ada Indroyono dan Kartini Sjahrir
Penulis: Fityan
TVRINews-Jakarta
Kursi Dubes RI untuk AS Kosong Sejak 2023, Dua Figur Strategis Disebut Akan Isi Posisi Vital di Washington dan Tokyo
Kursi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat sudah lebih dari setahun kosong. Setelah Rosan Roeslani mundur pada Juli 2023, posisi strategis itu dibiarkan tanpa pengganti hingga kini. Namun, misteri tersebut mulai menemui titik terang setelah Presiden Prabowo Subianto mengusulkan sejumlah nama untuk mengisi jabatan diplomatik paling bergengsi itu.
Dua tokoh menonjol muncul dalam daftar calon: Dwisuryo Indroyono Soesilo, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Nurmala Kartini Sjahrir, sosok akademisi dan aktivis lingkungan yang juga adik kandung dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya disebut telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar di Komisi I DPR RI pada Sabtu (5/7/2025) dan Minggu (6/7/2025).
Namanya, Indroyono Soesilo dikabarkan kuat mengarah ke Washington DC, sementara Kartini Sjahrir disebut akan menduduki posisi strategis sebagai Duta Besar RI untuk Jepang.
Posisi yang Terlambat Diisi:
Amerika Serikat adalah mitra strategis Indonesia di banyak bidang, mulai dari pertahanan, investasi, hingga teknologi. Dengan besarnya peran AS dalam hubungan bilateral dan kawasan Indo-Pasifik, kekosongan posisi duta besar ini menjadi sorotan tajam kalangan diplomatik.
Sejarah mencatat, posisi ini pertama kali diisi oleh Ali Sastroamidjojo pada 20 Februari 1950. Sejak saat itu, Washington menjadi salah satu pos diplomatik paling vital yang dihuni oleh sederet tokoh penting, termasuk Moekarto Notowidjo (dubes terlama dengan masa jabatan hampir tujuh tahun), Dino Patti Djalal, hingga Mahendra Siregar.
Namun, sejak era reformasi, kursi Dubes RI untuk AS cenderung cepat berganti. Dalam lima tahun terakhir, posisi ini diisi silih berganti oleh Muhammad Lutfi, Mahendra Siregar, dan Rosan Roeslani yang kemudian mundur untuk terjun ke dunia politik pada akhir 2023.
Pertaruhan Strategis di Tengah Geopolitik Global:
Penunjukan Dubes RI untuk AS di bawah pemerintahan Prabowo menjadi pertaruhan penting. Selain sebagai wajah Indonesia di hadapan Gedung Putih, duta besar ini akan menjadi jembatan utama dalam isu-isu panas seperti konflik Laut China Selatan, transformasi ekonomi digital, dan pertahanan kawasan.
Nama Indroyono Soesilo dianggap memiliki pengalaman panjang di pemerintahan dan akses internasional yang luas. Sementara Kartini Sjahrir dinilai punya sensitivitas budaya dan diplomasi yang kuat, terlebih dalam konteks hubungan Indonesia-Jepang yang semakin intens pasca pandemi.
Editor:Redaksi TVRINews
Baca Juga: Wapres Gibran Janji Kirim Guru AI dan Blockchain ke Pesantren Pandanaran
Editor: Redaksi TVRINews