
Kemendikdasmen: Penguatan Karakter Anak Harus Libatkan Sekolah, Orang Tua, Masyarakat, dan Media
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Makassar
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter di Makassar.
Agenda ini fokus pada penyusunan langkah bersama untuk memperkuat implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH).
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, yang membuka kegiatan, menegaskan pentingnya peran catur pusat pendidikan, sekolah, orang tua, masyarakat, dan media dalam membentuk karakter anak.
“Saat ini kita menghadapi tantangan generasi instan yang mudah terpengaruh dan rawan krisis moral. Pendidikan harus memiliki pembiasaan yang melahirkan generasi cerdas sekaligus berkarakter kuat. Kolaborasi adalah cara paling efektif menanamkan kebiasaan positif sejak dini,” ujar Atip dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvrinews.com, Kamis, 25 September 2025.
Baca Juga: Kemendikdasmen Gelar Pelatihan Al-Qur’an Isyarat untuk Guru dan Siswa SLB
Menurutnya, 7KAIH dirancang bukan sebagai slogan, melainkan praktik keseharian yang menumbuhkan disiplin, kesehatan, dan ketangguhan mental.
“Karakter merupakan pondasi utama pembangunan sumber daya manusia. Dari forum ini kita berharap lahir praktik baik yang bisa menginspirasi daerah lain,” ucap Atip.
Sejalan dengan itu, Kemendikdasmen juga memperkenalkan sejumlah program pendukung seperti Pertemuan Pagi Ceria, yang memadukan senam, menyanyikan Indonesia Raya, doa bersama, hingga budaya belajar yang inklusif, aman, dan menyenangkan.
Forum ini menghasilkan rencana tindak lanjut berisi jenis kegiatan, target peserta, jadwal, dan strategi monitoring untuk memperluas penerapan 7KAIH di sekolah dan keluarga.
Pemerintah daerah Sulawesi Selatan diharapkan turut memfasilitasi satuan pendidikan, menggerakkan komunitas, serta menguatkan kampanye publik.
Salah satu praktik inspiratif datang dari SD Islam Terpadu Ar-Rahmah Makassar dengan program Semai 7KAIH (Sinergi Sekolah dan Orang Tua).
Melalui indikator sederhana seperti bangun sebelum pukul 5.30 WITA, menyapa guru, berbagi alat tulis, hingga menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, kebiasaan positif anak dipantau setiap hari melalui aplikasi SAVA yang melibatkan orang tua dan guru.
Kemendikdasmen menegaskan, keberhasilan penguatan karakter membutuhkan sinergi lintas pihak. Kolaborasi di Sulawesi Selatan diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam menumbuhkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter kuat.
Editor: Redaktur TVRINews