
TVRI, RRI, dan KPK Menyuarakan Budaya Antikorupsi di Era Digital
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Dalam menjalankan tugasnya sebagai media publik, TVRI dan RRI memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat yang diberikan oleh pemerintah: menyebarkan informasi yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab baik dalam bentuk berita maupun hiburan.
Direktur Utama (Dirut) LPP TVRI Iman Brotoseno, menyampaikan bahwa peran TVRI tidak hanya terbatas pada penyampaian berita, melainkan juga mencakup produksi program hiburan yang sarat pesan moral, termasuk kampanye antikorupsi.
“Kami sudah banyak menyisipkan muatan antikorupsi ke dalam berbagai program hiburan. Ini penting, karena masyarakat saat ini terbiasa dengan konten digital yang ringan dan menghibur," kata Dirut LPP TVRI Iman Brotoseno dalam Talkshow "Peran Media Pemberantasan Korupsi", Jumat, 13 Juni 2025.
TVRI juga siap berkolaborasi dalam program-program kreatif yang melibatkan masyarakat, seperti lomba pembuatan iklan layanan masyarakat bertema antikorupsi yang diselenggarakan oleh KPK. Selain menayangkan karya terbaik di layar kaca, TVRI juga membuka peluang untuk menjadi juri atau mentor dalam pelatihan produksi konten kreatif.
Sementara itu, dari sisi Dirut LPP RRI, yang dikenal sebagai jaringan radio dengan jangkauan terluas di Indonesia, peran media radio tetap relevan, terutama dalam menjangkau daerah-daerah yang belum sepenuhnya terjangkau internet.
“Kami juga aktif di media sosial. Tantangan utama sekarang adalah bagaimana menyesuaikan penyampaian pesan dengan gaya hidup generasi muda yang lebih dinamis dan digital," ucap Dirut LPP RRI I. Hendrasmo.
RRI memahami bahwa generasi muda saat ini menyukai konten-konten ringan seperti musik, film, kuliner, hingga konten traveling. Oleh karena itu, pesan antikorupsi perlu dikemas secara kreatif dan relevan agar tidak ditinggalkan oleh audiens muda yang mudah berpindah platform.
“Kita tidak bisa lagi menyampaikan pesan dengan cara yang terlalu berat atau normatif. Harus atraktif, unik, bahkan out of the box.”
Dari sisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), media massa berperan penting dalam menangkal disinformasi yang beredar di tengah masyarakat. Keberadaan media dapat menjadi jembatan dalam menyampaikan informasi yang benar dan membangun kesadaran publik terhadap bahaya korupsi.
“Isu seputar pemberantasan korupsi itu sangat banyak. Maka dari itu, peran media sangat penting untuk membantu menetralisir isu yang tidak benar sekaligus mengedukasi masyarakat.”
Kolaborasi antara KPK dan media publik seperti TVRI dan RRI menjadi bagian dari strategi besar dalam membangun budaya antikorupsi di Indonesia, khususnya melalui pendekatan yang dekat dengan masyarakat dan generasi muda.
Baca Dirut LPP TVRI: Sosialisasi Antikorupsi Turun Lewat Siaran Publik
Editor: Redaktur TVRINews