
Menteri PPPA Tutup Lokakarya “Perempuan Kawal JKN”
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, secara resmi menutup Lokakarya Nasional bertajuk “Perempuan Kawal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)” yang digagas oleh Fatayat NU, bekerja sama dengan Pusat Analisis Sosial AKATIGA dan World Bank. Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi kader Fatayat NU sebagai pejuang akar rumput yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memastikan masyarakat memperoleh layanan kesehatan sesuai hak konstitusional mereka.
Menteri Arifah Fauzi mendorong agar program pendampingan yang dilakukan oleh Fatayat NU, bersama World Bank dan AKATIGA, dapat terus dikembangkan untuk mendukung program Ruang Bersama Indonesia (RBI). RBI merupakan salah satu program Kementerian PPPA sebagai tindak lanjut dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Kami melihat potensi besar kader Fatayat NU untuk melanjutkan perannya dalam salah satu program prioritas Kemen PPPA, yaitu Ruang Bersama Indonesia (RBI). Pendekatan yang telah terbukti efektif selama empat tahun ini bisa langsung diterapkan dalam RBI, dengan cakupan yang lebih luas, dukungan dari pemerintah desa, serta penguatan sistemik. RBI bisa menjadi rumah bersama bagi para penggerak perempuan,” ujar Menteri PPPA di hadapan peserta lokakarya, dikutip Kamis, 15 Mei 2025.
Baca Juga: Puan Maharani: PUIC Sepakati Perkuat Hubungan Parlemen Antar Negara
Menteri PPPA menjelaskan bahwa RBI dirancang sebagai ruang kolaboratif lintas sektor di tingkat desa yang bertujuan memperkuat layanan perlindungan perempuan dan anak. RBI mengintegrasikan berbagai fungsi layanan seperti kesehatan, edukasi pengasuhan, pencegahan kekerasan, konseling keluarga, serta penguatan perekonomian perempuan.
“Perubahan tidak akan tercapai tanpa pelibatan perempuan secara bermakna. Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari statistik, tetapi dari hadirnya keadilan dan pemberdayaan di tengah masyarakat. Jika perempuan menjadi bagian dari solusi, pembangunan akan menjadi lebih manusiawi dan berkelanjutan,” tegas Arifah Fauzi.
Lokakarya ini menandai berakhirnya program pendampingan Fatayat NU selama empat tahun (2021–2025), yang dilaksanakan di lima provinsi: Jambi (Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi), Jawa Tengah (Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pati), Jawa Timur (Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar), Jawa Barat (Kota Bandung), dan Maluku Utara (Kota Ternate). Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader perempuan dalam mendampingi masyarakat miskin dan rentan dalam mengakses layanan JKN secara adil dan tepat sasaran.
Editor: Redaktur TVRINews