
Kemenag Luncurkan Program Foremost, Masjid Jadi Pusat Pembinaan Keluarga
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Agama (Kemenag) memperkenalkan program baru bertajuk Family Orientation at the Mosque’s Site(Foremost), sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam penguatan institusi keluarga melalui peran masjid.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin menegaskan bahwa Foremost bertujuan menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan spiritual, penguatan karakter, dan pemulihan sosial bagi keluarga.
“Masjid perlu kita arahkan ulang sebagai pusat pemulihan batin dan pembentukan moral umat. Dan dalam hal ini, keluarga adalah pondasi utamanya,” kata Nasaruddin dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 Juli 2025.
Ia menilai bahwa berbagai krisis sosial dan spiritual yang dihadapi masyarakat tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan sektoral semata. Oleh sebab itu, diperlukan peran aktif lembaga keagamaan, terutama masjid, untuk menjangkau langsung unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
“Masjid harus menjadi tempat pelayanan rohani, pusat edukasi, konseling, dan ruang pembinaan keluarga,” lanjutnya.
Menag juga mengajak masyarakat untuk mengubah persepsi terhadap masjid. Dari sekadar tempat ibadah ritual menjadi pusat pengembangan peradaban dan pembinaan umat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa Foremost akan menjadi model nasional dalam pembinaan keluarga berbasis masjid. Program ini dirancang sebagai platform kolaboratif antara takmir masjid, penyuluh agama, dan mediator keluarga.
“Masjid akan digunakan sebagai ruang nyata untuk pembinaan, dengan kegiatan rutin seperti edukasi peran orang tua, konseling rumah tangga, pembekalan pranikah, serta literasi ekonomi keluarga,” jelas Abu.
Ia menambahkan, Foremost juga dirancang untuk menjawab berbagai tantangan keluarga masa kini, seperti menurunnya angka pernikahan, lemahnya ketahanan rumah tangga, persoalan pengasuhan anak, serta menurunnya ikatan spiritual dalam keluarga.
“Dengan pendekatan berbasis nilai-nilai Islam yang kontekstual, program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi pembinaan keluarga di Indonesia,”tuturnya.
Program Foremost akan dijalankan melalui sinergi antara penyuluh agama Islam, lembaga takmir masjid, organisasi kemasyarakatan Islam, dan lembaga pendidikan.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan bahwa peluncuran Foremost ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.
“MoU ini menjadi dasar pelaksanaan program Foremost di tingkat lapangan,” pungkas Arsad.
Baca Juga:
TNI AU Kawal Ketat Dua Pesawat Militer AS Mendarat di Labuan Bajo
Editor: Redaksi TVRINews