
dok. Screenshoot Story Akun Instagram @todotua_p
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan bahwa investor asal China sangat tertarik menanamkan modalnya di tiga sektor utama di Indonesia, yaitu hilirisasi, manufaktur, dan energi.
Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu, menyampaikan bahwa China saat ini menjadi negara investor terbesar kedua di Indonesia. Ia menekankan bahwa China memiliki pendekatan strategis dalam mengelola investasinya ke Tanah Air.
"Kalau bicara nilai investasi, China memang salah satu negara dengan realisasi investasi yang sangat signifikan di Indonesia,"kata Todotua dalam keterangan tertulis, Minggu, 25 Mei 2025.
Todotua menjelaskan bahwa sektor hilirisasi menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor China, khususnya dalam pengolahan smelter. Ia mencontohkan industri nikel sebagai kisah sukses hilirisasi di Indonesia, di mana sekitar 80–90 persen pemain di sektor ini berasal dari China.
Selain itu, sektor manufaktur juga menjadi fokus China, seiring dengan upaya negara tersebut memperluas industri manufakturnya. Indonesia dinilai sebagai pasar potensial dengan daya serap yang besar.
Sektor ketiga yang menjadi incaran adalah energi. China, yang diketahui memiliki konsumsi batu bara mencapai 4 miliar ton, sedang dalam proses transisi menuju energi hijau. Menurut Todotua, pengalaman dan teknologi China dalam pengembangan energi terbarukan bisa menjadi peluang besar bagi kerja sama dengan Indonesia.
"Kita butuh mitra yang sudah maju dalam teknologi energi hijau, dan China sudah melangkah lebih dulu ke arah itu,"pungkasnya.
Baca Juga: Airlangga: RI-China Perluas Proyek Twin Park, 100 Ribu Lapangan Kerja di Batang
Editor: Redaksi TVRINews