
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan selama mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang mengatakan jika keamanan, kelancaran, kenyamanan dan keselamatan ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah.
Terlebih, lanjutnya dalam mudik Lebaran jumlah pemudik justru semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga kewaspadaan dan berbagai strategi perlu terus diperkuat.
"Kita sangat ingin Idul Fitri bisa lancar, aman, nyaman, dan selamat. Tantangan yang kita hadapi tidak pernah menurun, justru meningkat. Oleh karena itu, kewaspadaan akan terus kita lakukan," ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu fokus utama pemerintah dalam persiapan mudik adalah memastikan keselamatan pemudik.
“Untuk itu, fasilitas kesehatan disiapkan dengan menyiagakan tenaga medis di berbagai posko kesehatan dan Public Safety Centre (PSC) yang tersebar di jalur-jalur mudik,” bebernya
Menko PMK juga menekankan pentingnya pengecekan kesehatan bagi pengemudi angkutan umum, mengingat banyaknya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kelelahan dan kondisi fisik pengemudi.
“Untuk mewujudkan keselamatan, harus ada fasilitas kesehatan. Kita sudah mengecek dan juga telah mendiskusikan mengenai pengecekan pengemudi angkutan umum, karena banyak kecelakaan terjadi akibat kondisi pengemudi,” jelas Menko PMK.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan pemerataan layanan transportasi, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah mengembangkan aplikasi terpadu Lintas Kementerian/Lembaga dan Pihak Swasta bernama Nusantara Hub.
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu mendistribusikan pemudik secara merata agar tidak terjadi penumpukan di satu moda transportasi.
“Untuk layanan mudik gratis, Kementerian Perhubungan sudah mengembangkan aplikasi terpadu agar distribusi pemudik bisa merata. Jangan sampai ada bus yang berdesakan, sementara ada bus yang kosong untuk tujuan yang sama,” kata Menko PMK.
Kesiapan sarana dan prasarana juga menjadi perhatian utama. Rest area di sepanjang jalur mudik akan diperkuat untuk mengurangi potensi kemacetan.
Posko mudik juga akan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih inklusif, seperti jumlah toilet perempuan yang memadai, ruang laktasi, area bermain anak, musala, dan tempat perawatan kendaraan atau bengkel darurat.
Pemerintah juga mengantisipasi potensi bencana selama musim mudik dengan merencanakan dukungan dan kerja sama lintas sektor untuk memastikan keamanan pemudik.
Meskipun BMKG memprediksi penurunan intensitas curah hujan menjelang Idul Fitri, kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana tetap harus dijaga.
Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, pemerintah telah merencanakan beberapa strategi pengaturan perjalanan, salah satunya adalah kebijakan diskon tarif tol pada periode tertentu.
Diskon ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan mempermudah mobilitas pemudik. Selain itu, pemerintah juga telah memastikan ketersediaan BBM untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik.
“Dengan rentang waktu ini, kita telah membuat strategi bersama agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu waktu tertentu,” ujar Menko PMK.
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, pemerintah telah menetapkan libur sekolah dan madrasah pada 21 Maret–8 April 2025. Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diberikan fleksibilitas kerja berdasarkan Surat Edaran Menpan RB No. 2 Tahun 2025 yang menetapkan kebijakan Flexible Working Arrangement pada 24–27 Maret 2025.
Editor: Redaktur TVRINews
