
Foto: Ilustrasi (dok. istimewa)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat saat ini ada sebanyak 3,9 juta anak yang tak mengeyam pendidikan.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus di Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin menerangkan ada sebanyak 881.168 anak yang putus sekolah. Lalu, 1.027.014 anak lulus namun tidak melanjutkan sekolah.
“Dan ada 2.077.596 anak belum pernah bersekolah,” ucapnya
Lebih lanjut, ia menuturkan jika hal terjadi karena ada beberapa faktor salah satunya faktor ekonomi.
“Kalau kita lihat kondisi di faktualnya, faktor ekonomi dan bekerja menjadi penyumbang terbesar dari anak-anak kita yang tidak sekolah,” kata Tatang
Tatang menuturkan, jika faktor yang lain yakni bekerja hingga mengalami perundungan.
"Faktor lainnya adalah tidak ada biaya sekolah (25,55 persen), bekerja/mencari nafkah (21,64 persen), merasa pendidikan cukup (9,77 persen), disabilitas (3,64persen), sekolah jauh (2,61 persen), dan mengalami perundungan (0,48 persen)," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku sampai saat ini pihaknya masih melihat kesenjangan pendidikan cukup besar.
“Khususnya pada partisipasi pendidikan terkait dengan kemampuan keluarga miskin untuk mendapatkan akses pendidikan,” ujarnya
"Kita melihat berbagai intervensi yg dilakukan baik BOS, KIP, berkontribusi cukup baik namun tentu masih ada selisih yang terus kita pertajam. Dari tren 2022-2024 itu perbandingan antara terkaya dan termiskin semakin mengecil, terutama di usia-usia yang awal," sambungnya
Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup Tinjau KBN Marunda, Soroti Potensi Polusi Udara
Editor: Redaksi TVRINews
