Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Sejumlah aliansi gabungan buruh dan petani melakukan aksi unjuk rasa di kawasan patung kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Juli 2023.
Berdasarkan pantauan tvrinews.com pada pukul 13.05 WIB, sebagian massa aksi telah membubarkan diri. Namun, lalu lintas di Jl. Medan Merdeka Barat masih ditutup akibat adanya aksi unjuk rasa.
Baca juga: Kembali Jadi Dirlidik KPK, Endar Priantoro: Terimakasih Jokowi dan Kapolri
Massa aksi merupakan gabungan dari sejumlah organisasi anggota Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), yaitu Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat Tani Indramayu (STI), Pemersatu Petani Cianjur (PPC), Persatuan Petani Suryakencana Sukabumi (PPSS), dan Pergerakan Petani Banten (P2B) serta serikat buruh anggota Konfederasi KASBI yang berasal dari Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Adanya aksi ini guna mengawal Sidang Lanjutan Pengujian Formal Undang-Undang No 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Dilansir dari Jpnn, Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika menyebut ada beberapa hal yang menjadi permasalahan setelah terbitnya UU Cipta Kerja.
Pertama, menurutnya, lahirnya Lembaga Bank Tanah yang merupakan produk turunan dari UU Cipta Kerja telah meningkatkan eskalasi konflik agraria di lapangan.
“Kedua, keberadaan Lembaga Bank Tanah menghambat agenda reforma agraria. Ketiga meningkatnya ancaman penggusuran dan perampasan tanah atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Dewi dikutip oleh tvrinews.com, Kamis, 6 Juli 2023.
Keempat, adanya kemudahan importasi pangan yang mengancam kedaulatan dan kehidupan petani.
Baca juga: Dipercaya Tukangi Timnas U-17, Bima Sakti Diminta Banyak
Selain itu, Dewi menuturkan bahwa pada 2022 pemerintah mengimpor beras sebesar 429.207 ton, tetapi melonjak hingga dua juta ton sebagai target sampai dengan akhir Desember 2023.
"Padahal produksi beras nasional pada tahun 2022 mencapai 31,54 juta ton beras, sementara konsumsi nasional 30,2 juta ton, artinya ada surplus 1,3 juta ton," tutur Dewi.
Editor: Redaktur TVRINews