
Foto : Antara
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meluncurkan program "Best Learning" sebagai pembaruan dari sistem pemagangan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelatihan dan relevansi keterampilan pekerja dengan kebutuhan industri, khususnya di era teknologi 4.0.
Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap evaluasi sistem pemagangan sebelumnya yang dinilai kurang efektif dan membebani perusahaan.
"Sekarang, kita persiapkan magang nasional. Kita berharap mereka akan memberikan sesuatu kepada perusahaan," ujar Fauziyah dalam keterangan yang diterima tvrinews.com, Senin, 5 Mei 2025.
"Best Learning" akan fokus pada pelatihan teknologi 4.0 dan digital dengan durasi tiga bulan, menargetkan 50.000 peserta hingga tahun 2025. Peserta yang direkrut adalah mereka yang memiliki dasar di bidang elektronika industri. Mereka akan dibekali keterampilan dasar seperti coding, otomatisasi, peralatan elektronika, serta penerapan teknologi pada smart office, smart warehouse, smart logistics, smart building, smart farming, dan lainnya.
"Peserta akan dilatih untuk mampu melakukan problem solving dalam konteks proyek sederhana berbasis teknologi 4.0. Setelah lulus, mereka akan datang ke perusahaan untuk menawarkan solusi," jelasnya.
Menaker menekankan pentingnya peningkatan produktivitas melalui intervensi pada empat aspek utama (4P): process, product, policy, dan people.
"Penguatan pada aspek people atau sumber daya manusia akan berdampak langsung pada perbaikan proses kerja, produk yang dihasilkan, serta kebijakan perusahaan," tambahnya.
Ia juga menyoroti potensi transformasi industri menengah dan kecil di Indonesia.
"Indonesia memiliki banyak industri menengah dan kecil. Jika dalam 20 tahun ke depan, mereka semua bertransformasi. Kami harapkan menjadi champion perubahan, yaitu mengubah mindset, budaya kerja, cara kerja, hingga pola kerja di dunia industri,”tuturnya.
Program "Best Learning" bukan sekadar program pelatihan, tetapi juga merupakan gerakan nasional yang didukung penuh oleh Kemnaker. Menaker membuka akses bagi pekerja, termasuk Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK), untuk memanfaatkan balai pelatihan kerja di bawah naungan Kemnaker sebagai sarana pengembangan SDM.
Baca Juga: Wamendes: Desa Kunci Penurunan Stunting di Indonesia
Editor: Redaktur TVRINews
