Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan apresiasi dan optimisme terhadap arah baru kebijakan transmigrasi nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan tersebut disampaikan AHY dalam peluncuran lima program unggulan transmigrasi yang digagas Kementerian Transmigrasi di bawah kepemimpinan Menteri Iftitah Sulaiman.
Hal itu disampaikan oleh Menko AHY dalam kegiatan Launching Trans Tuntas dan penyerahan Sertifikat Hak Milik (SHM) warga transmigrasi lokal sukabumi di Balai Makarti Kementerian Transmigrasi, Pancoran, Jakarta pada, Rabu 18 Juni 2025.
“Ini momentum penting setelah delapan bulan Kementerian Transmigrasi menyusun strategi komprehensif dalam mengarahkan masa depan transmigrasi,” ujar AHY.
Ia menyatakan bahwa program transmigrasi kini telah beradaptasi dengan perkembangan zaman serta dinamika sosial masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu.
AHY menegaskan bahwa pembangunan transmigrasi di era Presiden Prabowo diarahkan pada keadilan dan keberlanjutan. “Tidak boleh ada daerah yang tertinggal, baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Tidak ada kelompok masyarakat mana pun yang tertinggal, baik dari sisi ekonomi maupun sosial,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga memuji lima program unggulan yang diluncurkan Kementerian Transmigrasi, termasuk program *TransTuntas* yang bertujuan memberikan kepastian hukum atas hak tanah bagi para transmigran.
“Hidup di atas tanah tanpa sertifikat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa waswas. Program TransTuntas akan menjawab keresahan itu. Ini bukti bahwa kita mampu menyelesaikan isu klasik dalam transmigrasi,” ujarnya.
Program kedua, TransLoc atau Transmigrasi Lokal, juga mendapat sorotan positif dari Menko IPK. Ia menilai pendekatan ini penting untuk lebih memberdayakan masyarakat lokal sebagai bagian dari pengembangan kawasan transmigrasi.
“Para kepala desa dan bupati setempat paham betul potensi dan tantangan wilayahnya. Keterlibatan mereka akan mempercepat akselerasi pembangunan kawasan,” tambahnya.
Selain itu, AHY juga menggarisbawahi pentingnya program *Transmigrasi Patriot*, yang disebutnya sebagai bentuk keberanian dan semangat pionir dari para transmigran. “Mereka yang ikut transmigrasi adalah orang-orang pemberani yang mau keluar dari zona nyaman. Ini bukan sekadar nekat, tapi keberanian yang dibekali harapan, keterampilan, dan visi masa depan,” katanya.
Ia juga mendorong agar generasi muda terbaik Indonesia dilibatkan dalam program transmigrasi, dengan pelatihan dan pembekalan keterampilan yang sesuai potensi wilayah. Menurutnya, transmigrasi tematik perlu diperkuat karena setiap kawasan memiliki karakteristik unik.
“Ada yang unggul di sektor pertanian, kelautan, bahkan ekonomi kreatif. Pendekatan transmigrasi ke depan harus berbasis potensi lokal yang spesifik,” tutur AHY.
AHY menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa dengan kerja keras, strategi baru transmigrasi akan menjawab berbagai tantangan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.
Baca Juga:
| Kemensos Tegaskan Komitmen Perbaiki Penyaluran Bansos, 1,3 Juta KPM Alami Kendala |
Editor: Redaksi TVRINews
