
Foto: Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno (dok. TVRINews/Krisafika Taraisya)
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menegaskan pentingnya proteksi terhadap investasi di Indonesia, khususnya dari sisi keamanan dan penegakan hukum. Hal ini disampaikan Eddy usai kunjungannya ke Tiongkok, di mana ia berdialog dengan produsen otomotif ternama, BYD.
Menurut Eddy, keamanan dan kepastian hukum menjadi dua prasyarat utama yang dipertimbangkan investor asing sebelum menanamkan modalnya di Indonesia. Ia menekankan bahwa meski infrastruktur di suatu daerah belum sepenuhnya tersedia, investor tetap bersedia berinvestasi selama aspek keamanan dan penegakan hukum terjamin.
“Kalau masalah infrastruktur belum tersedia, investor itu masih bisa maklum. Tapi kalau keamanannya terganggu dan hukum tidak ditegakkan, mereka pasti pikir ulang,” kata Eddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 28 April 2025.
Dalam konteks mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Eddy menjelaskan bahwa investasi menjadi salah satu dari tiga mesin utama selain belanja konsumen dan ekspor. Ia mengingatkan, tanpa suasana investasi yang aman dan pasti secara hukum, target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% akan sulit terwujud.
Kemudian, Eddy juga menyoroti maraknya aksi premanisme berkedok ormas yang dapat mengganggu iklim investasi. Ia meminta pemerintah mengambil langkah tegas untuk mengatasi persoalan tersebut, sekaligus memberikan sinyal kuat kepada dunia usaha bahwa Indonesia serius menciptakan lingkungan investasi yang aman.
“Kita harus pastikan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia tidak terganggu oleh aksi-aksi premanisme. Penegakan hukum harus dilakukan dengan kuat dan konsisten,” tegasnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Daerah 3T, ASDP Operasikan 4 Kapal di Papua Barat Daya
Editor: Redaktur TVRINews
