Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews - Pulau Berhala, Sumatera Utara
Di balik ketatnya penjagaan wilayah perbatasan, Satgas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgasmar Pam Puter) ke-XXVIII wilayah barat justru menunjukkan sisi lembutnya. Puluhan tukik, anak penyu yang baru menetas dilepasliarkan kembali ke laut lepas oleh prajurit TNI AL di pesisir Pulau Berhala, Sumatera Utara, Jumat (11/4).
Langkah ini bukan hanya simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan, tapi juga bukti nyata bahwa Marinir tak sekadar menjaga tapal batas negara, melainkan juga kehidupan yang ada di dalamnya.
Pelepasan ini merupakan bagian dari program konservasi yang dijalankan Satgas secara rutin. Tak hanya melepas tukik, prajurit juga aktif memantau penyu dewasa yang bertelur di malam hari. Telur-telur tersebut kemudian dipindahkan ke tempat penangkaran agar aman dari predator, sebelum akhirnya anak-anak penyu itu siap menghadapi lautan bebas.
Komandan Satgas, Lettu Marinir Joko Santoso, menyebut bahwa pelestarian penyu menjadi tanggung jawab moral bagi seluruh prajurit. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan dan menjauhi praktik ilegal seperti perdagangan penyu serta telurnya.
“Kami ingin langkah kecil ini menjadi inspirasi besar. Bukan hanya bagi aparat, tapi juga masyarakat untuk ikut menjaga kelangsungan hidup penyu,” ujar Joko.
Konservasi ini sejalan dengan visi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang mendorong setiap prajurit hadir tak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tapi juga pelindung ekosistem laut Indonesia.
Di balik kesan militer yang keras, tersimpan kepedulian besar terhadap kehidupan. Karena menjaga perbatasan negeri, juga berarti menjaga napas laut yang memberi kehidupa
Baca Juga: Pendaki Ilegal Gunung Merapi Tertangkap!
Editor: Redaktur TVRINews
