
IKAPTIQ Dorong Pendidikan Pascasarjana dan Guru Besar di PTKIS
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Menteri Agama sekaligus Rektor Universitas PTIQ Jakarta, Nasaruddin Umar, melantik Jazilul Fawaid sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni PTIQ Jakarta (IKAPTIQ) periode 2025–2028.
Pelantikan dilakukan dalam rangkaian Reuni dan Halal Bihalal Alumni PTIQ di Aula Zaleha, Universitas PTIQ Jakarta.
Dalam sambutannya, Jazilul Fawaid menyoroti rendahnya jumlah penduduk Indonesia yang berpendidikan doktor.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hanya 0,05 persen penduduk yang menempuh pendidikan S3. Menurutnya, masalah utama terletak pada aspek pembiayaan.
"Meski alokasi anggaran pendidikan mencapai 20 persen, fokusnya masih pada pendidikan dasar hingga menengah. Karena itu, IKAPTIQ akan memprioritaskan pendampingan pendidikan jenjang S2 dan S3, khususnya bagi alumni S1 PTIQ," ujar Jazilul dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvrinews.com, Minggu, 4 Mei 2025.
Ia juga mendorong Kementerian Agama untuk memperbanyak guru besar di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).
"Kita jangan pelit melahirkan guru besar, tentu dengan tetap mengikuti prosedur yang benar," ucap Jazilul.
Menanggapi hal tersebut, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Universitas PTIQ telah menghasilkan dua guru besar dan sedang memproses beberapa calon lainnya.
“Dulu penilaian profesor harus melalui Ditjen Dikti dan hanya menghasilkan dua hingga tiga guru besar per tahun. Kini, Kementerian Agama bisa menilai langsung. Saya baru saja menandatangani SK 32 guru besar sekaligus,” kata Nasaruddin.
Nasaruddin juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi perguruan tinggi di era digital, yakni menurunnya minat masyarakat terhadap pendidikan tinggi formal.
“Banyak orang kini lebih memilih pendidikan berbasis keterampilan karena dinilai lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Perusahaan lebih mengutamakan skill dibanding gelar akademik,” tutur Nasaruddin.
Selain itu, ia menilai meningkatnya popularitas pendidikan jarak jauh seperti Universitas Terbuka (UT) juga memengaruhi pola minat masyarakat.
“Ijazah dari UT, UI, UGM, ITB, dan PTIQ kini dianggap setara. Karena itu, perguruan tinggi perlu strategi agar tetap eksis dan tidak tergilas zaman,” ujar Nasaruddin.
Baca Juga: Langgar Aturan, Kemkomdigi Bekukan Worldcoin dan WorldID
Editor: Redaktur TVRINews
