
Foto: Menpora Dito Ariotedjo (Dok. TVRINews.com/Christhoper Natanael Raja)
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan cabor pencak silat saat ini telah menunjukkan kemajuan signifikan menuju pengakuan di Olimpiade.
Salah satu langkah penting yang telah dicapai adalah lolosnya federasi internasional pencak silat atau International Pencak Silat Federation (IPSF) dari persyaratan badan anti-doping dunia (WADA), yang menjadi syarat utama untuk masuk dalam agenda Olimpiade.
“Saat ini Pencak Silat sudah sangat berkembang. Untuk federasi internasionalnya, sudah lolos dari syarat badan anti-doping dunia, yang merupakan salah satu syarat utama untuk masuk Olimpiade," ujar Dito, Selasa, 13 Mei 2025.
Kemudian, pihaknya juga sedang mengupayakan agar olahraga tradisional Indonesia bisa dipertandingkan di Olimpiade Remaja yang dihelat di Dakar, Senegal, pada tahun 2026 mendatang.
"Saat ini, kami juga sedang berdiskusi dengan Senegal sebagai tuan rumah Youth Olympic Games. Ada kemungkinan Pencak Silat bisa dipertandingkan di sana. Tapi kita masih menunggu hasil diplomasi resminya, dan ini yang sedang kami kejar dengan langkah-langkah strategis,” ucap Dito.
Pernyataan Menpora ini disampaikan bertepatan dengan kabar duka atas wafatnya tokoh besar Pencak Silat Indonesia dan dunia, Eddie Marzuki Nalapraya. Almarhum meninggal dunia pada Selasa, 13 Mei 2025 pukul 9.50 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta, dalam usia 93 tahun.
Eddie dikenal luas sebagai tokoh penting yang berjasa besar dalam menjadikan Pencak Silat sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Pria kelahiran Jakarta, 6 Juni 1931 ini telah mencintai dunia silat sejak muda. Ia juga tercatat sebagai salah satu pejuang yang mempertahankan kemerdekaan dalam Agresi Militer Belanda 1947.
Almarhum menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) selama lebih dari dua dekade, dari 1981 hingga 2003.
Di bawah kepemimpinannya, Pencak Silat berhasil diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 12 Desember 2019 melalui sidang Intergovernmental Committee di Kolombia. Saat itu, Eddie berperan sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic (2014–2019).
Tidak hanya itu, Eddie juga merupakan pendiri Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat) pada tahun 1980. Persilat menghimpun organisasi silat dari berbagai negara, seperti Singapura (Persisi), Malaysia (Pesaka), dan Brunei Darussalam.
Eddie terpilih sebagai presiden pertamanya dan mendorong Pencak Silat tampil di ajang SEA Games mulai 1987. Ia juga menggagas kejuaraan Pencak Silat di Eropa pada 2008 dan dijuluki 'Bapak Pencak Silat Eropa' di Swiss.
Jenazah Eddie Marzuki direncanakan disemayamkan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Warisan perjuangan Eddie kini diteruskan oleh generasi muda, termasuk pemerintah, untuk membawa Pencak Silat semakin mendunia dan kelak menjadi bagian resmi dari Olimpiade.
Baca Juga: Menpora Janji Lanjutkan Perjuangan 'Bapak Pencak Silat Dunia' Eddie Marzuki
Editor: Redaksi TVRINews