
dok. Kemenhub
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan kesiapan Bandar Udara Supadio di Pontianak sebelum resmi melayani penerbangan internasional. Penetapan status internasional ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2025.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengatakan bahwa sejumlah sarana dan prasarana tengah diperiksa dan disempurnakan agar bandara dapat beroperasi sesuai standar internasional.
“Selain infrastruktur, kami juga memastikan kesiapan fasilitas bea cukai, imigrasi, dan karantina. Kami berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran operasional,” ujar Lukman saat kunjungan kerja di Supadio, Rabu (4/6/2025).
Bandar Udara Supadio, yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, memiliki landasan pacu sepanjang 2.600 meter dan luas terminal penumpang 32.000 meter persegi. Fasilitas ini memungkinkan pelayanan pesawat tipe Boeing 737-800 serta mendukung penerbangan domestik dan internasional.
Sebagai bandar udara enclave militer, perubahan status Supadio menjadi internasional memerlukan persetujuan dan rekomendasi dari Menteri Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Kementerian Kesehatan dan Badan Karantina Indonesia, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2023.
Penetapan ini tidak hanya didasarkan pada potensi dan target angkutan udara internasional, tetapi juga data analisis keterkaitan antar moda transportasi dan jaringan bandar udara di sekitar Pontianak.
Lukman menambahkan, “Dengan dibukanya rute internasional, Supadio diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, pengembangan pariwisata, serta investasi dan perdagangan, sejalan dengan tujuan nasional.”
Persiapan pengoperasian Bandar Udara Supadio sebagai bandara internasional akan memperkuat posisi Kalimantan Barat sebagai pintu gerbang udara menuju kawasan regional dan global.
Baca Juga:
| Indonesia dan Inggris Perkuat Kolaborasi Wujudkan Transportasi Rendah Emisi |
Editor: Redaksi TVRINews
