
Foto: dok. Kemendikdasmen
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), terus memperkuat peran dalam pembinaan, pengembangan, pelindungan, dan pemartabatan bahasa serta sastra Indonesia.
Sejak Juli 2025, Badan Bahasa meluncurkan Majalah Liris, sebuah media sastra yang menjadi wadah kreativitas bagi anak-anak dan guru dalam menulis serta berkarya di bidang sastra.
Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin mengatakan, majalah tersebut hadir untuk menjawab keterbatasan ruang ekspresi bagi komunitas literasi dan sastra, terutama di lingkungan pendidikan dasar dan menengah.
“Melalui media ini, harapannya masyarakat terdorong untuk terus menulis karya sastra dan menumbuhkan kebanggaan dalam memperkenalkan sastra kepada anak-anak sejak dini,” ujar Hafidz dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Oktober 2025.
Baca Juga: Eddy Soeparno Dorong Penanganan Krisis Iklim Jadi Isu Prioritas Nasional
Dialog publik tersebut menjadi ruang diskusi antara masyarakat dan Badan Bahasa untuk membahas kebijakan, perkembangan, serta isu-isu terkini di bidang bahasa dan sastra.
Selain memperkuat literasi, Badan Bahasa juga berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI dalam meningkatkan kapasitas guru, komunitas literasi, dan komunitas sastra melalui program bantuan pemerintah.
Pada tahun 2025, bantuan senilai Rp10,4 miliar telah disalurkan kepada 50 komunitas literasi, 35 komunitas sastra, dan 65 tokoh sastra di berbagai daerah di Indonesia.
“Bantuan ini digunakan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, mengembangkan kegiatan literasi, serta mendorong apresiasi di bidang sastra,” jelas Hafidz.
Ia menambahkan, Badan Bahasa memiliki empat program prioritas, yakni peningkatan kecakapan literasi, penguatan kedaulatan bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa, pelestarian bahasa daerah sebagai kekayaan budaya dan penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Berbagai program Badan Bahasa diharapkan mampu memberikan manfaat luas serta mendorong sinergi dengan berbagai pihak sebagai upaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia secara sistematis dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah menegaskan komitmen DPR dalam mendukung upaya penguatan bahasa dan sastra nasional.
“DPR berkomitmen menjalankan undang-undang terkait kebahasaan dan kesastraan. Kami mendukung penuh upaya menjaga kedaulatan bahasa dengan mengutamakan bahasa Indonesia,” kata Himmatul di hadapan sekitar 100 peserta yang hadir secara luring.
Ketua Umum Perhimpunan Literasi Indonesia, Wien Muldian turut menyoroti pentingnya kemampuan berbahasa di era teknologi yang berkembang pesat.
“Intervensi teknologi memengaruhi cara kita berkomunikasi. Kemampuan berbahasa menjadi penting agar dapat dipahami secara global dan diterima sebagai bahasa internasional,” ujarnya.
Menurut Wien, bahasa Indonesia dan bahasa daerah memiliki kekuatan besar sebagai identitas nasional dan alat perubahan sosial.
“Bahasa adalah kekuatan untuk membangun kapasitas masyarakat Indonesia, baik di bidang pendidikan maupun kebudayaan,” tambahnya.
Kegiatan diseminasi kebahasaan dan kesastraan ini menjadi wujud nyata komitmen Badan Bahasa dalam memperkuat ekosistem literasi nasional. Dukungan dari pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas diharapkan dapat mempercepat tumbuhnya budaya literasi dan sastra di Indonesia.
Editor: Redaktur TVRINews