
Erupsi Gunung Lewotobi: 4.976 Jiwa Mengungsi, Dua Warga Alami Luka Bakar
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Nusa Tenggara Timur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 4.976 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, dua warga mengalami luka bakar akibat letusan tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa letusan yang terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025, menyebabkan peningkatan jumlah pengungsi serta korban luka.
Meski status aktivitas vulkanik berada pada Level IV atau Awas, bandar udara di Flores Timur, Lembata, dan Sikka masih beroperasi normal.
Sejak 13 hingga 20 Maret 2025, tercatat peningkatan jumlah gempa vulkanik serta kolom erupsi yang mencapai ketinggian 2.500 meter dari puncak.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki selama 14 hari, mulai 20 Maret hingga 2 April 2025.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah melakukan evakuasi warga pada Kamis, 20 Maret 2025.
Evakuasi mencakup beberapa desa yang berpotensi terdampak, termasuk Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Proses evakuasi ini didukung oleh personel TNI serta relawan setempat.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Redaksi
TVRINews, Nusa Tenggara Timur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 4.976 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, dua warga mengalami luka bakar akibat letusan tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa letusan yang terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025, menyebabkan peningkatan jumlah pengungsi serta korban luka.
Meski status aktivitas vulkanik berada pada Level IV atau Awas, bandar udara di Flores Timur, Lembata, dan Sikka masih beroperasi normal.
Sejak 13 hingga 20 Maret 2025, tercatat peningkatan jumlah gempa vulkanik serta kolom erupsi yang mencapai ketinggian 2.500 meter dari puncak.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki selama 14 hari, mulai 20 Maret hingga 2 April 2025.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah melakukan evakuasi warga pada Kamis, 20 Maret 2025.
Evakuasi mencakup beberapa desa yang berpotensi terdampak, termasuk Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Proses evakuasi ini didukung oleh personel TNI serta relawan setempat.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca Juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 103 Koli Pakaian Bekas di Surabaya
Editor: Redaktur TVRINews
