
BNPB Catat Dua Bencana Alam Signifikan Awal September
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana yang terjadi sepanjang akhir pekan pertama bulan September 2025. Dimana, terdapat dua peristiwa signifikan yang menjadi perhatian adalah banjir di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, serta peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa banjir terjadi di Desa Long Isun, Kecamatan Long Pahangai, Mahakam Ulu, pada Kamis, 4 September 2025. Sebanyak 85 rumah warga terdampak, sementara 241 jiwa terpaksa mengungsi sementara waktu akibat tingginya debit air.
“Meski banjir terjadi di tengah musim kemarau, pada Sabtu, 6 September 2025 banjir dilaporkan telah surut. Aktivitas warga kembali normal, dan tim BPBD bersama warga melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan pascabanjir,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima tvrinews.com pada Minggu, 7 September 2025
Sementara itu, dari wilayah timur Indonesia, peningkatan aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki juga menjadi sorotan. Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung tersebut dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Sabtu, 6 September 2025 pukul 10.00 WITA.
Kenaikan status ini didasari oleh aktivitas seismik yang meningkat, termasuk tremor menerus dan gempa vulkanik dalam, yang mengindikasikan pergerakan magma menuju permukaan.
Puncaknya, pada Sabtu sore pukul 18.00 WITA, terjadi erupsi dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung.
“Hujan abu tipis terpantau melanda wilayah Wulanggitang hingga Hokeng. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” ujar Abdul Muhari.
PVMBG juga mengimbau agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BNPB terus memantau perkembangan kedua kejadian ini melalui Pusdalops, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna memastikan keselamatan masyarakat.
Baca juga: Kemnaker Temukan 37 Tenaga Kerja Asing Tanpa RPTKA di Sulteng
Editor: Redaksi TVRINews