
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno (TVRINews/HO-Kemenko PMK)
Writer: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan pentingnya literasi digital dan pemahaman teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di kalangan anak-anak Indonesia. Pesan itu disampaikannya saat membuka Seminar Nasional Peringatan Hari Anak Nasional ke-41 di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM).
Pratikno menyebut bahwa saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga tertinggi di dunia dalam frekuensi kunjungan ke aplikasi AI. Sementara itu, rata-rata waktu menatap layar (screen time) masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 7 jam per hari.
"Kita perlu membekali anak-anak agar tidak sekadar jadi pengguna teknologi, tetapi juga kritis, tidak mudah percaya, dan mampu menggunakan teknologi, termasuk AI, untuk kebaikan dan inovasi," ujar Pratikno dalam siaran pers, dikutip Rabu, 16 Juli 2025.
Baca Juga: Bunga Utang Pemerintah Capai Rp488 T, Sri Mulyani Janji Kelola dengan Hati-Hati
Menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, anak-anak perlu diarahkan agar tidak terjebak dalam penggunaan gawai yang berlebihan. Ia menegaskan bahwa orang tua dan pendidik memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan bijak berteknologi di lingkungan keluarga dan sekolah.
Kegiatan Hari Anak Nasional 2025 di UM juga dirangkai dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk 500 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Pemeriksaan meliputi kesehatan gigi, mata, telinga, gula darah, dan status gizi.
Suasana semakin meriah saat Menko PMK menyapa para siswa dengan interaktif. Anak-anak TK diajak maju ke panggung, sementara siswa SMA diminta memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dan menyampaikan cita-citanya. Salah satu siswa pun dengan percaya diri menyampaikan impian menjadi diplomat internasional.
Acara juga dimeriahkan dengan kehadiran Wall of Hope Anak Indonesia, tempat anak-anak menuliskan harapan dan pesan mereka untuk masa depan. Mulai dari cita-cita menjadi guru dan dokter, hingga ajakan hidup sehat dan bijak menggunakan teknologi.
Sebagai bentuk komitmen terhadap perlindungan anak, Menko PMK dan Rektor UM menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama dalam penguatan perlindungan anak berbasis akademik dan kebijakan publik. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa isu perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama lintas sektor dan generasi.
Acara dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Rektor UM Hariyono, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, dan perwakilan Kementerian Kesehatan serta DPRD Kota Malang.
Editor: Redaktur TVRINews