
Doc. ANTARAFOTO
Writer: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jawa Tengah
Sebagai ikon wilayah, tembakau menjadi ciri khas berbagai produk hasil karya masyarakat Temanggung, Jawa Tengah, termasuk dalam seni batik.
Melalui beragam motif yang menggambarkan daerahnya, pengrajin batik Temanggung berperan dalam melestarikan budaya dan identitas sebagai daerah penghasil tembakau.
Terletak di dataran tinggi dan pegunungan, Kabupaten Temanggung dikenal dengan produk pertanian unggulan seperti tembakau dan kopi.
Beragam kreasi usaha masyarakat di wilayah ini identik dengan tembakau, termasuk karya seni batik. Salah satu contohnya adalah Batik Mbako.
Fhairusi Dika Pratiwi, pemilik usaha Batik Mbako, menjelaskan, walaupun dinamakan Mbako, tidak semua batik yang diproduksi bermotif tembakau.
"Meskipun dinamakan Mbako, tidak semua batik yang kami produksi bermotif tembakau. Tembakau menjadi corak utama, namun kami juga mengangkat berbagai motif lain yang merupakan ciri khas pertanian Temanggung,” ucapnya.
Usaha ini dirintis oleh ayah Fhairusi pada tahun 2009, berangkat dari kecintaan terhadap batik dan upaya untuk menunjukkan identitas Kabupaten Temanggung.
Fhairusi menambahkan, jika Batik Mbako merupakan batik bermotif tembakau di daerah tersebut.
"Batik Mbako adalah yang pertama kali mencetuskan pembuatan batik bermotif tembakau di daerah ini,” kata Fhairusi.
Lebih dari sekadar bisnis, Batik Mbako memiliki misi budaya untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya dunia, serta memperkenalkan Temanggung di tingkat nasional dan internasional.
Dalam pengelolaannya, Batik Mbako melibatkan masyarakat setempat sebagai pengrajin, sehingga proses membatik tetap terjaga. Fhairusi menjelaskan, Batik Mbako merupakan batik handmade.
"Batik adalah handmade, dan kemampuan pengrajin sangat berperan penting dalam menghasilkan karya,” jelasnya.
Selain batik tulis, Batik Mbako juga memproduksi batik cap untuk memenuhi kebutuhan pasar, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberagaman dalam produk batik.
Editor: Redaktur TVRINews