Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews – Aceh Tamiang
Tim Gabungan Percepat Pemulihan Akses Nasional Pascabanjir
Otoritas terkait terus mempercepat proses normalisasi infrastruktur di Aceh Tamiang menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melumpuhkan wilayah tersebut.
Hingga Jumat 26 Desember 2025 malam, alat berat masih dioperasikan untuk membersihkan material sisa bencana yang menutup akses jalan nasional.
Berdasarkan laporan visual dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), operasi pembersihan tersebut berlangsung intensif hingga pukul 23.30 WIB.
Pengerahan alat berat jenis ekskavator dan armada truk difokuskan untuk menyingkirkan timbunan lumpur serta puing kayu yang menghambat mobilitas warga.
Fokus pada Jalur Vital
Langkah taktis ini diambil guna memastikan urat nadi transportasi logistik dan ekonomi kembali berfungsi. Selain ruas jalan utama, petugas juga memprioritaskan pembersihan di kawasan pendidikan, termasuk lingkungan pesantren yang sebelumnya terisolasi akibat material banjir.
Upaya percepatan hingga larut malam ini merupakan strategi untuk meminimalkan durasi gangguan terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang sempat lumpuh total.
Operasi di lapangan ini selaras dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menginstruksikan seluruh jajaran kementerian untuk melakukan penanganan darurat secara berkelanjutan di wilayah terdampak, termasuk Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa seluruh sumber daya nasional dikerahkan hingga kondisi sosial masyarakat kembali stabil.
“Semua harus terus bekerja tanpa henti, mengerahkan sumber daya nasional untuk mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, sampai kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat pulih dan menjadi lebih baik,” ujar Pratikno saat memberikan keterangan pers di Banda Aceh, Kamis 25 Desember 2025.
Saat ini, situasi di Aceh Tamiang mulai menunjukkan perkembangan positif seiring dengan terbukanya akses transportasi secara bertahap, meski kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan tetap menjadi prioritas tim di lapangan.
Editor: Redaktur TVRINews
