
Pemerintah Bangun 66 Rumah Sakit Baru di Daerah 3T, Gandeng TNI dan Unhan
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Pemerintah menargetkan pembangunan 66 rumah sakit baru di wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) sebagai bagian dari upaya pemerataan layanan kesehatan nasional. Dari total tersebut, sebanyak 22 proyek telah memasuki tahap perencanaan lanjutan dan akan segera direalisasikan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.
“Rumah sakit ini akan dibangun dengan standar pelayanan setara fasilitas kesehatan besar di Pulau Jawa. Namun sebagian dibangun di zona rawan konflik seperti Papua. Maka dari itu, kita butuh dukungan TNI dalam proses pembangunannya,”kata Budi dalam keterangan yang diterima tvrinews.com di Gedung Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.
Dukungan dari TNI dianggap krusial, terutama untuk menjamin keamanan selama proses konstruksi di daerah-daerah yang menghadapi tantangan keamanan tinggi.
Tak hanya membangun infrastruktur, Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyiapkan tenaga medis dari kalangan militer. Menkes menyebut dokter dan tenaga kesehatan berlatar belakang pertahanan lebih siap menghadapi situasi krisis dan menjaga keselamatan diri di wilayah rawan.
“Kita tidak ingin lagi melihat kasus penyerangan terhadap tenaga kesehatan di daerah rawan. Dengan keterlibatan Unhan dan tenaga medis pertahanan, kita bisa lebih percaya diri memberikan layanan kesehatan yang aman,” tegas Budi.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi layanan kesehatan nasional yang bersinergi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertahanan dan BPOM, guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok negeri.
Editor: Redaktur TVRINews