
BNPB: Klaster Nasional Bantu Percepatan Penanganan Darurat
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Banda Aceh
Pemerintah tidak sendiri dalam penanganan darurat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Hal tersebut terwujud melalui kolaborasi pentaheliks yang tergabung di dalam klaster nasional.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, pada bencana di tiga provinsi, lima klaster telah beroperasi di tengah masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.
BNPB melalui Pos Pendamping Nasional (Pospenas) mengaktifkan klaster untuk membantu percepatan penanganan darurat. Sejumlah lembaga, baik pemerintah dan non-pemerintah, aktif dalam beberapa klaster sesuai dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki.
"Lima klaster yang aktif dan bekerja di lapangan yaitu klaster pencarian dan pertolongan, klaster logistik, klaster kesehatan, klater pengungsian dan perlindungan, serta klaster pendidikan," kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima tvrinews.com, Sabtu, 13 Desember 2025.
Ia menjelaskan, klaster logistik bekerja untuk memastikan manajemen logistik berjalan baik. Salah satu contohnya, pengaktifan gudang di Pos Gudang Nasional Klaster Logistik di Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang melibatkan PMI dan Lembaga usaha.
Sedangkan di Sumatra Utara, klaster ini melibatkan Centre for Diaster Risk Management and Community Development Studies Universitas HKBP untuk mendistribusikan bantuan bagi 200 warga terdampak pada Jumat, 12 Desember 2025.
Kolaborasi konkret pada klaster kesehatan yang memiliki beberapa sub klaster, telah bekerja di tengah masyarakat. Sub-klaster layanan kesehatan dari MDMC memberikan manfaatkan kepada 421 orang yang dilayani di wilayah Aceh Tamiang, Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa, Langkat, Agam dan Tapanuli Selatan.
Klaster di bawah koordinasi Pusat Krisis Kementerian Kesehatan ini juga telah terjun bersama mitra terkait dari organisasi non-pemerintah di tiga provinsi.
Sedangkan klaster pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah siap dengan bantuan pendidikan. Bantuan yang tersedia antara lain 10.200 paket sekolah, 131 tenda darurat, 400 family kit, dan 50.000 buku teks dan non-teks.
Di samping itu, kegiatan psikososial juga telah diberikan kepada anak-anak terdampak bencana, seperti dari Wahana Visi Indonesia, UGM, Universitas Syah Kuala, Yayasan Plan Indonesia.
Pada klaster pengungsian dan perlindungan berbagai kegiatan telah dilakukan, di antaranya tertuju pada sub-klaster hunian, perlindungan anak, WASH-air minum-penyehatan lingkungan, perlindungan lansia dan kelompok berisiko tinggi, dan dukungan psikososial.
Dukungan klaster tersebut diikoordinasikan dengan Pospenas, Pos Terpadu (Pos Pendamping Provinsi) dan Posko yang ada di kabupaten dan kota terdampak di tiga provinsi. Secara terkoordinasi, dukungan sumber daya klaster akan berjalan efektif dan efisien untuk membantu pemerintah daerah.
Editor: Redaktur TVRINews
