
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Bantul
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul, Suyanto memaparkan perkembangan pembangunan kawasan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Pantai Baru, Poncosari, Bantul yang menjadi salah satu Program Strategis Nasional untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Ia mengungkapkan bahwa proyek yang berada di bawah dukungan Komisi IV DPR RI ini ditargetkan selesai pada akhir tahun dan direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden RI.
Yanto menjelaskan, Kampung Nelayan Merah Putih dirancang sebagai kawasan terpadu yang mengakomodasi seluruh kebutuhan nelayan, mulai dari kegiatan pra-tangkap, saat melaut, hingga pasca-tangkap.
“Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan. Di sini disiapkan fasilitas lengkap yang menunjang aktivitas dari hulu sampai hilir,” ujar Yanto saat ditemui pada Kamis, 4 Desember 2025.

Menurut Yanto, KNMP Bantul dikategorikan sebagai kelas 1 karena sarana pendukungnya paling lengkap dibanding lokasi lain. Fasilitas tersebut antara lain:
- Pabrik es dan ice maker untuk menjaga kualitas hasil tangkap
- Cold storage bagi nelayan saat mengalami kelebihan produksi
- Tempat docking kapal untuk perbaikan kapal yang rusak
- Bengkel permesinan nelayan, sehingga mereka tidak perlu lagi pergi ke Cilacap seperti sebelumnya
- Ruang pertemuan nelayan, kantor pengelola, dan kantor asosiasi nelayan
“Dulu kalau mesin rusak kami harus ke kota lain. Sekarang fasilitas perbaikan sudah tersedia langsung di kawasan KNMP,” ungkapnya.

Pembangunan fisik Kampung Nelayan Merah Putih ditargetkan tuntas pada 31 Desember 2025 sesuai arahan Menteri terkait.
“Setelah selesai, KNMP Bantul menjadi salah satu lokasi prioritas yang akan diresmikan Presiden,” jelasnya.
Sedikitnya 418 nelayan dari wilayah sekitar akan memanfaatkan fasilitas terpadu ini. Di Pantai Baru sendiri terdapat sekitar 420 nelayan aktif, termasuk nelayan armada PMT dan nelayan jaring ulur.

Jumlah armada diperkirakan meningkat menjadi sekitar 50 unit setelah program KNMP menambah 10 kapal baru.
“Dengan tambahan armada dan alat tangkap, kami berharap hasil tangkapan bertambah dan kesejahteraan meningkat,” ucapnya.
Yanto menyebut tingkat kesejahteraan nelayan Pantai Baru tergolong baik. Pendapatan mereka relatif stabil, apalagi sebagian besar merupakan nelayan harian yang juga memiliki usaha sampingan seperti pertanian dan peternakan.
“Permasalahan paling sering adalah faktor alam, angin kencang, gelombang tinggi, hingga sampah kiriman dari hulu,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah terus memperhatikan aspek keselamatan dan jaminan sosial bagi nelayan yang bekerja di laut dengan risiko tinggi.
Pantai Baru merupakan kawasan wisata, dan menurut Yanto, nelayan memainkan peran penting sebagai pemasok utama seafood segar untuk warung-warung kuliner.
“Kami berharap sektor wisata berkembang seiring pasokan ikan segar dari nelayan. Pemerintah juga diharapkan membangun lebih banyak spot wisata dan ikon yang menarik,” lanjutnya.
Yanto menitipkan pesan kepada sesama nelayan di seluruh Indonesia agar terus semangat bekerja di laut dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kita garda depan pangan Indonesia. Jadilah nelayan yang berdaulat dan terus berjuang untuk keluarga dan negara,” tuturnya.
Dengan selesainya KNMP Bantul, masyarakat berharap kawasan ini menjadi pusat pemberdayaan dan penguatan ekonomi pesisir yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh nelayan.
Editor: Redaktur TVRINews
