
Kementerian PU Gerak Cepat Buka Akses Jalan Nasional Terdampak Banjir di Bali
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat menangani dampak banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali. Melalui tim tanggap darurat dan dukungan alat berat, Kementerian PUPR fokus memulihkan akses jalan nasional yang sempat lumpuh akibat bencana yang terjadi sejak Selasa (9/9/2025) malam.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan, penanganan infrastruktur terdampak bencana menjadi prioritas utama kementerian demi menjamin keselamatan dan mobilitas warga.
“Kami hadir untuk memastikan masyarakat kembali bisa beraktivitas dengan aman. Kementerian PUPR akan terus memberikan dukungan penuh dalam percepatan penanganan dampak banjir di Bali,” tegas Menteri Dody, dalam keterangan yang dikutip, Kamis (11/9/2025).
Sejumlah ruas jalan nasional yang sempat terendam dan kini tengah ditangani di antaranya, Jembatan di TLB Muntur (Sp. Tohpati - Sakah) STA. 6+400, Underpass Simpang Dewaruci, Jalan Kargo Km 4+800 dan Km 5+100 di Denpasar, Jalan Mengwitani Km 11+500, Jalan A. Yani (Tabanan) Km 16+825, Jalan Sudirman – Gajah Mada (Negara) Km 90+980, Ruas jalan Kosamba – Angantelu Km 54+40 dan beberapa titik lainnya yang tersebar di Denpasar, Tabanan, Gianyar, hingga Jembrana.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali yang berada di bawah koordinasi Kementerian PUPR bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk percepatan penanganan di lapangan. Total 8 unit pompa eksisting dioperasikan secara bergilir, ditambah 2 unit pompa mobile untuk mempercepat penyurutan genangan. Selain itu, alat berat dikerahkan untuk membersihkan material banjir yang menutup badan jalan.
Tim reaksi cepat Kementerian PUPR juga disiagakan 24 jam untuk pemantauan lapangan, pengecekan infrastruktur, serta menyalurkan bantuan logistik dan teknis jika dibutuhkan.
Berdasarkan data terakhir dari BNPB, banjir besar yang dipicu oleh hujan ekstrem telah merendam enam wilayah di Provinsi Bali: Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Hingga Rabu (10/9) malam, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian. Sebanyak 620 warga dari 202 kepala keluarga terdampak langsung dan sebagian di antaranya telah mengungsi ke lokasi aman.
Sementara itu, hasil pantauan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida mencatat kondisi Waduk Muara mulai menunjukkan penurunan debit air signifikan. Ketinggian air yang semula mencapai 190 cm kini turun menjadi 130 cm, indikasi awal bahwa banjir mulai surut.
Kementerian PUPR menegaskan akan terus berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan pemulihan infrastruktur berjalan optimal dan cepat, demi mendukung percepatan pemulihan kehidupan masyarakat pasca-bencana.
Baca juga: Gubernur Pramono Dukung Program 3 Juta Rumah, Siap Ubah Wajah Ibu Kota
Editor: Redaksi TVRINews