
Presiden Prabowo Batalkan Lawatan ke China, Fokus pada Situasi Dalam Negeri
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan agenda kunjungan kerjanya ke China yang sebenarnya dijadwalkan awal September 2025 mendatang. Kunjungan tersebut sedianya dilakukan atas undangan pemerintah China untuk menghadiri parade militer.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan hal itu melalui keterangan pers yang dibagikan pada Sabtu 30 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, pada bulan September ini Presiden Prabowo juga mendapat sejumlah undangan penting dari luar negeri, termasuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York.
"Undangan ke Sidang Umum PBB menjadi salah satu pertimbangan Presiden dalam memutuskan apakah akan memenuhi undangan dari pemerintah Tiongkok atau tidak," ujarnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan keputusan Presiden membatalkan kunjungan ke China terutama dipicu oleh kondisi dalam negeri yang tengah dinamis. Prabowo, kata dia, ingin memastikan situasi tetap terkendali dengan memantau langsung perkembangan serta mengambil langkah-langkah solusi.
"Bapak Presiden ingin terus memonitor secara langsung, memimpin dari dalam negeri, serta mencarikan penyelesaian yang terbaik," ucapnya.
Atas keputusan itu, Prabowo menyampaikan permohonan maafnya kepada pemerintah China.
"Dengan penuh kerendahan hati, Presiden Prabowo Subianto meminta maaf karena belum dapat memenuhi undangan dari pemerintah Tiongkok," ungkapnya.
Editor: Redaktur TVRINews