
Fenomena El Nino, Kemenkes: Waspada Nyamuk Dengue Picu Demam Berdarah
Penulis: Litania Farah Maulidia Putri
TVRINews, Jakarta.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Pambudi mengungkapkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akan semakin meningkat di tahun ini yang diakibatkan oleh fenomena El Nino.
“Kalau dilihat jumlah kasusnya dari tahun 1968, pola terjadinya kasus-kasus yang tinggi ini pada saat adanya El Nino. Suhu udara meningkat dan ada penelitian bahwa nyamuk itu semakin ganas kalau dia berada di suhu yang panas,” kata Imran pada Konferensi Pers daring ASEAN Dengue Day, Senin 12 Juni 2023, di Jakarta.
Data Kemenkes pada 27 November 2022, menunjukkan kasus DBD periode 10 tahun terakhir mulai naik setiap bulan November, puncak kasus pada Februari, dan Maret hingga April mulai terjadi penurunan kasus. Siklus ini terjadi selama 10 tahun terkahir.
“Ini hubungannya dengan siklus musim hujan, jadi kalau musim hujan itu karena ada genangan air maka kasusnya meningkat dan ini terjadi setiap tahun seperti ini,'' ujar Imran.
Lebih lanjut, Imran menghimbau masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD, mengingat akan ada banyak genangan air atau tempat berkembang biak nyamuk dengue saat musim hujan.
“Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan 3M plus yaitu pertama menguras dan menyikat, kedua menutup tempat penampungan air, ketiga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plusnya adalah bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk,” ucapnya.
Selain itu, pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melalui vaksin dengue. Hal ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia.
“Saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, antara lain vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga,” tutur Imran.
Baca juga: Besok, Sandiaga Uno Akan Teken Komitmen ke PPP
Editor: Redaktur TVRINews
