Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Semarang
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman dan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu.
Meninjau langsung lokasi banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Semarang, Jawa Tengah, salah satunya di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Selasa, 4 Januari 2023.
Menteri Basuki mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tidak hanya disebabkan banjir rob atau banjir pasang surut air laut, namun juga disebabkan oleh debit air hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu, 31 Desember 2023 pagi.
Rumah pompa yang terpasang masih kurang kapasitasnya untuk menyurutkan banjir dengan cepat. Penanganan banjir yang ditangani sekarang adalah banjir dari hulu sungai dengan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sringin sebesar 10 meter kubik (m3)/detik.
Dan Rumah Tenggang sebesar 12 m3/detik, sedangkan debit hujan kemarin sampai dengan 65 m3/detik. Artinya kapasitas pompa masih kurang," kata Menteri Basuki.
Untuk itu Menteri Basuki menambahkan, bahwa sebagai penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR pada hari ini sudah mendatangkan pompa dari berbagai wilayah untuk menyedot dan menyalurkan air genangan ke laut.
"Hari ini saya datangkan lagi tambahan pompa sekitar 3,5 m3/detik, di antaranya dari Solo (Balai Besar Wilayah Sungai/BBWS Bengawan Solo), Yogya ( BBWS Serayu Opak), Cirebon (BBWS Cimanuk-Cisanggarung), bahkan dari DKI (BBWS Ciliwung Cisadane).
Saya harapkan paling lama besok sudah kering," ucap Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, pintu air tersebut akan dibuka tutup sesuai pasang surut air laut sehingga air bisa mengalir dari sungai ke laut secara gravitasi.
Dijelaskan Menteri Basuki, penanganan banjir di Kota Semarang dilakukan menggunakan sistem polder, yang mencakup area Semarang Barat, Semarang Tengah, serta Semarang Timur yang terdiri atas Rumah Pompa Tenggang dan Sringin.
Menurut Menteri Basuki, sistem polder tersebut dirancang untuk mengatasi banjir rob. Dan banjir rob sendiri sudah mulai tertangani.
Editor: Redaktur TVRINews
