
Tidak Impor Beras, Indonesia Turunkan Harga Pangan Dunia hingga 42 Persen
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Kebijakan Indonesia menghentikan impor beras berdampak signifikan terhadap penurunan harga pangan dunia. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, harga beras global turun hingga 42 persen, seiring tidak lagi masuknya Indonesia sebagai negara pengimpor beras terbesar dunia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Amran saat melaporkan kondisi pangan nasional kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 15 Desember 2025.
"Pada saat kita masih impor, harga beras dunia mencapai 650 dolar AS per ton. Sekarang turun menjadi sekitar 340 dolar AS per ton, atau turun 42 persen. Ini karena Indonesia tidak lagi melakukan impor," ujar Amran, dikutip dari Tayangan Live YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 15 Desember 2025.
Atas capaian tersebut, Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) atas kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan dunia.
Lebih lanjut, Menteri Amran melaporkan bahwa stok beras nasional diproyeksikan mencapai 3,7 juta ton pada akhir 2025, tertinggi sejak 1969. Capaian ini diraih di tengah jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai sekitar 286 juta jiwa.
Sebagai perbandingan, pada 1984 saat Indonesia memperoleh penghargaan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO), stok beras nasional berada di kisaran 3 juta ton, dengan jumlah penduduk sekitar 161 juta jiwa.
Editor: Redaktur TVRINews
