
Dok. BPMI Setpres
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Langkah awal Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mendapat sambutan positif dari DPR RI. Lembaga yang baru berdiri enam bulan ini berhasil meraih kepercayaan investor global dengan mengamankan pendanaan jumbo senilai US$ 10 miliar (sekitar Rp 163 triliun) dari 12 bank asing tanpa agunan.
Apresiasi datang dari Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Danantara dan Kementerian BUMN di Kompleks Parlemen, Rabu 23 Juli 2025. Menurut Kawendra, capaian tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia kini berada dalam radar kepercayaan internasional.
"Dalam waktu yang relatif singkat, Danantara mampu menunjukkan performa yang mencerminkan meningkatnya kepercayaan global terhadap Indonesia," ujarnya, dikutip Kamis 24 Juli 2025.
Tak hanya dari sektor perbankan, Danantara juga disebut telah mendapatkan komitmen investasi sebesar US$ 7 miliar dari sovereign wealth fund (SWF) sejumlah negara, seperti Qatar Investment Authority (QIA), China Investment Corporation (CIC), dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Kawendra menilai keberhasilan ini tak lepas dari diplomasi ekonomi yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa peran aktif pemerintah dalam menjalin relasi internasional turut membuka peluang pendanaan besar bagi Indonesia.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya Danantara memperkuat sistem pengawasan berbasis teknologi, guna mencegah potensi penyalahgunaan dana di lapangan.
"Saat kami turun langsung ke daerah, banyak celah fraud yang seharusnya bisa dimitigasi dengan sistem yang lebih modern," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kawendra juga mendorong Danantara untuk merancang skema pembiayaan yang ramah bagi pelaku ekonomi kreatif, terutama sektor yang belum bankable. Ia bahkan mengusulkan pembentukan deep tech sovereign fund untuk mengatasi hambatan permodalan di sektor inovasi.
"Banyak pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat umum yang kesulitan akses pembiayaan. Kita perlu dorong skema yang lebih inklusif," ungkapnya.
Sementara itu, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan bahwa sejak peluncuran resmi pada 24 Februari 2025, pihaknya telah menghimpun pendanaan gabungan senilai US$ 17 miliar dari mitra global, baik dalam bentuk pinjaman maupun kolaborasi investasi.
Baca Juga: Ahmad Muzani: Presiden Prabowo Hadiri Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus
Editor: Redaksi TVRINews