
Foto: Ilustrasi MBG (TVRINews/Zulkarnain)
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Solo
Pemerintah Kota Solo mencatat prestasi membanggakan di bidang keamanan dan gizi pangan. Sepanjang tahun 2025, Solo menjadi kota pertama di Indonesia yang berhasil mencapai nol persen insiden Makanan Bermasalah Gizi (MBG).
Capaian ini merupakan hasil penerapan program inovatif “MBG++” yang digagas langsung oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi, dan mendapat apresiasi tinggi dari Indonesia Food Security Review (IFSR).
Program MBG++ dijalankan dengan pendekatan kolaboratif yang menekankan keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, sekolah, pengelola dapur, hingga orang tua murid. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah mengajak orang tua untuk berkunjung langsung ke Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG).
Melalui kunjungan ini, orang tua dapat melihat proses pengolahan makanan anak-anak mereka, memberikan masukan, serta menjalin hubungan lebih erat dengan petugas dapur dan penyedia layanan makan di sekolah.
Pemkot Solo juga menerbitkan contoh menu standar MBG yang lezat, bergizi, dan menggunakan bahan pangan lokal. Menu tersebut dilengkapi foto dan panduan penyajian agar tidak terjadi penyimpangan dalam rasa, porsi, maupun tampilan makanan. Langkah ini turut menjaga kualitas dan konsistensi sajian di seluruh SPPG di wilayah Solo.
Selain memperhatikan kualitas menu, pemerintah kota memberdayakan pasar tradisional sebagai pemasok utama bahan baku bagi SPPG. Upaya ini tidak hanya menjamin kesegaran dan higienitas bahan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.
Di sisi lain, Pemkot melarang penjualan bahan pokok di pinggir jalan dan meningkatkan pengawasan terhadap kebersihan pasar, guna menjaga mutu pangan sejak dari sumbernya.
Untuk memastikan setiap dapur pengolahan memenuhi standar kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Solo menerapkan sistem jemput bola dalam penerbitan dan pengawasan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pemerintah juga mengatur jenis jajanan yang dijual di dalam maupun sekitar sekolah agar anak-anak tidak mengonsumsi makanan yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Dukungan tambahan datang dari penyediaan mobil uji Kesmavet keliling, yang secara rutin memeriksa keamanan pangan asal hewan di pasar-pasar dan sentra produksi.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemkot Solo akan meluncurkan program apresiasi bagi SPPG, SPPI, dan Menu of the Month yang akan ditampilkan di berbagai billboard strategis di kota. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat positif di kalangan pengelola pangan dan masyarakat luas.
Wali Kota Respati Ardi menyampaikan, keberhasilan ini adalah buah kerja keras bersama dan bukti nyata komitmen Solo dalam mewujudkan kota yang sehat dan berdaya.
“Kami ingin yang viral bukan hanya insiden, tetapi juga keberhasilan. Anak-anak Solo kini menikmati makanan yang 0 persen insiden, 100 persen bergizi, dan membahagiakan,” ujar Respati
Dengan capaian ini, Kota Solo kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam pembangunan sistem pangan aman dan berkelanjutan di Indonesia sebuah langkah maju menuju generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Editor: Redaktur TVRINews