
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Pemerintah kembali memberikan kelonggaran bagi masyarakat di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh yang terdampak banjir serta longsor. Pada masa pemulihan ini, warga masih bisa membeli BBM bersubsidi tanpa menunjukkan QR Code, mengikuti perpanjangan masa tanggap darurat di daerah-daerah tersebut.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa relaksasi ini awalnya diterapkan hanya untuk mendukung penanganan darurat.
Namun, perkembangan kondisi di lapangan membuat pemerintah memutuskan untuk mempertahankannya hingga setidaknya 22 Desember.
“Selama kondisi belum stabil, kami mengutamakan pemenuhan energi. Jika setelah tanggal tersebut masih dibutuhkan, kebijakan ini bisa kembali diperpanjang,” ujar Yuliot dalam keterangan yang dikutip, Jumat, 12 Desember 2025.
Instruksi mengenai pembelian BBM subsidi tanpa barcode pertama kali dikeluarkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 3 Desember lalu. Kebijakan itu diambil karena sejumlah wilayah terdampak bencana mengalami gangguan berat, seperti terputusnya akses jalan, longsor yang memutus jembatan, serta hilangnya koneksi internet yang menjadi penunjang penggunaan QR Code di SPBU.
“Kami minta SPBU tidak menerapkan barcode sementara waktu agar distribusi tetap berjalan,” kata Bahlil dalam keterangannya.
Ia juga kembali mengingatkan warga agar memanfaatkan kelonggaran ini secara bertanggung jawab, mengingat kebijakan tersebut dibuat khusus untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat di masa krisis.
“Jangan sampai fasilitas ini disalahartikan. Gunakan hanya ketika benar-benar diperlukan,” tegasnya.
Editor: Redaktur TVRINews
