
dok. Tangkapan Layar Youtube TVR Parlemen
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, mengungkapkan adanya peningkatan signifikan kasus kekerasan terhadap anak selama beberapa tahun terakhir.
Data terbaru menunjukkan pengaduan yang masuk ke KPAI mencapai 14.513 kasus, sementara laporan nasional dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat total 48.789 kasus kekerasan anak selama periode 2021 hingga 2023.
Ai Maryati menegaskan bahwa kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang tersembunyi bak fenomena gunung es, dengan jumlah kasus yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang terungkap.
"Prevalensi kekerasan terhadap anak laki-laki naik dari 20% menjadi 32%, sedangkan pada anak perempuan meningkat dari 26% menjadi 36%," ujarnya dalam rapat audiensi dengan Komisi XIII DPR di Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Lebih jauh, Ai Maryati mengungkapkan temuan mencengangkan terkait eksploitasi seksual anak secara online. Berdasarkan data PPATK, terdapat 24 ribu korban prostitusi anak usia 10-18 tahun dengan nilai transaksi mencapai Rp 127 miliar. Sementara Polri melaporkan adanya hampir 42 ribu konten kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak dalam kasus fantasi seks sedarah.
"Kekerasan terhadap anak merupakan fenomena gunung es yang terus meningkat, membutuhkan perhatian dan aksi kolaboratif dari seluruh lapisan masyarakat," ucap Ai Maryati Solihah.
Dalam penanganan kasus kekerasan anak, KPAI mencatat bahwa pengaduan tertinggi berasal dari lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Faktor-faktor seperti perceraian, penelantaran hak nafkah, hingga pola asuh tanpa figur ayah atau ibu turut memperparah kondisi anak.
Ai Maryati menegaskan perlunya sinergi antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk memperkuat sistem perlindungan anak secara menyeluruh.
“Kita harus bergerak bersama untuk memastikan hak-hak anak terlindungi dan mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat,” tegasnya.
Editor: Redaktur TVRINews
