
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (Dok. BPMI Setpres)
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah tahun ini mendapat alokasi anggaran Rp71 triliun. Namun, hingga 19 Agustus 2025, realisasi penyerapan baru mencapai Rp10,3 triliun atau sekitar 14,5 persen.
Meski masih rendah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana optimistis serapan akan meningkat signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
Menurutnya, lambatnya realisasi di awal tahun terjadi karena jumlah Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi masih terbatas.
"Januari lalu jumlah SPPG baru 190 unit. Kalau satu SPPG menyerap Rp1 miliar per bulan, maka saat itu penyerapan hanya sekitar Rp190 miliar. Jadi memang kecil," kata Dadan dalam keterangannya, dikutip Kamis, 18 September 2025.
Kini, jumlah SPPG telah bertambah menjadi 8.344 unit dengan penyerapan anggaran mencapai Rp8,3 triliun. BGN menargetkan angka tersebut terus naik seiring bertambahnya dapur MBG di berbagai daerah.
baca juga: Kepala BGN Respon Soal Food Tray MBG Yang Diisukan Mengandung Minyak Babi
Targetnya, pada September jumlah SPPG bisa tembus 10.000 unit dengan realisasi Rp10 triliun. Kemudian, pada Oktober jumlahnya ditingkatkan menjadi 20.000 unit sehingga penyerapan diproyeksikan melonjak hingga Rp29 triliun.
"November saja sudah bisa Rp20 triliun sendiri. Jadi mekanismenya memang penyerapan besar di akhir tahun, karena jumlah SPPG yang beroperasi semakin banyak," jelas Dadan.
Dari anggaran yang sudah terserap, BGN mencatat sekitar 20 juta orang telah menerima manfaat program MBG. Mereka mencakup siswa sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
Editor: Redaktur TVRINews