
Proses evakuasi warga terdampak banjir di Bali (Foto: SAR Bali)
Penulis: Fityan
TVRINews – Denpasar, Bali
Setelah Operasi Pencarian Dua Hari, Korban Terakhir Banjir Bali Berhasil Dievakuasi
Setelah dua hari melakukan pencarian intensif, tim gabungan akhirnya berhasil menemukan jenazah korban ke-16 yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang yang melanda Bali pada Rabu (10/9) lalu. Penemuan ini sekaligus menandai berakhirnya operasi pencarian dan penyelamatan, sementara pemerintah kini mengalihkan fokus pada pemulihan pasca-bencana.
Jenazah korban terakhir, seorang perempuan berusia 75 tahun bernama Maimunah, ditemukan di Tukad Badung pada Kamis (11/9) malam. Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih kepada tim TNI dan Basarnas yang telah bekerja tanpa lelah.
"Syukur pada malam hari ini jenazah ditemukan," ujar Danrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra. "Upaya kami dari kemarin sudah menemukan hasil pada malam hari ini, kami tadinya memprediksi almarhumah posisinya di bawah bangunan kami mencoba berulang kali mengangkat batu akhirnya anggota melakukan kegiatan secara manual," tambahnya.
Total korban tewas akibat bencana ini mencapai 16 orang, mencakup korban yang ditemukan pada hari pertama dan yang berhasil dievakuasi kemudian. Bencana ini juga berdampak signifikan pada 202 kepala keluarga (KK) di enam kabupaten/kota, termasuk Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Dengan selesainya tahap pencarian korban, pemerintah kini memasuki fase pembersihan. Gubernur Koster menjelaskan, prioritas saat ini adalah membersihkan sisa-sisa sampah dan puing di area terdampak, termasuk di Tukad Badung, Pasar Badung, dan Kumbasari.
"Pembersihan sampah di sungai juga masih lanjut di Pasar Badung dan Kumbasari,” kata Koster. Ia berharap proses ini bisa selesai secepatnya agar bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu perbaikan infrastruktur.
"Nanti akan dievaluasi keseluruhan keberadaan bangunan yang ada di tepi sungai ini, karena bagaimana pun ini sungai besar yang di musim hujan ada aliran air yang cukup deras sehingga perlu dipertimbangkan ke depan," lanjutnya.
Penyebab Banjir Maut
Banjir yang menyapu Denpasar dan wilayah sekitarnya disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa wilayah Bali diguyur hujan deras selama dua hari, dengan intensitas hujan mencapai kategori "lebat hingga ekstrem" yang disebabkan oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rosby.
Kondisi ekstrem ini diperparah oleh tumpukan sampah di saluran air. Media Australia, Sydney Morning Herald, bahkan menyoroti masalah ini dalam artikelnya yang berjudul 'Highest we have witnessed: Bali inundated by deadly flash floods'. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa luapan air yang mengalir deras ke permukiman dan jalanan adalah akibat dari saluran air yang tersumbat sampah.
Dampak Banjir Bali
Dalam laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Bali setidaknya berdampak pada 202 kepala keluarga (KK) atau 620 jiwa. Dampak itu dirasakan warga yang ada di enam kabupaten/kota yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Editor: Redaksi TVRINews