Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Toraja Utara
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto terus menyasar wilayah-wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Salah satu sekolah penerima manfaat program ini adalah SD Negeri 2 Rantepao yang sejak Februari 2025 telah melayani ratusan siswanya setiap hari.
Kepala SDN 2 Rantepao, Netiringan, mengatakan program ini membawa dampak positif bagi siswa maupun orang tua.
“Anak-anak sangat senang, dan orang tua pun merasa terbantu. Mereka tidak lagi repot menyiapkan bekal dari rumah,” ujar Netiringan saat ditemui di sekolah SDN 2 Rantepao, Singki, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 30 Juli 2025.
Tahun ajaran 2025/2026, sekolah ini mencatat total 692 siswa—meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 682 siswa. Seluruh siswa mendapatkan makanan bergizi yang disediakan sesuai jadwal pembelajaran dua shift yang diterapkan sekolah.
“Karena ruang kelas terbatas, hanya ada 12 ruangan untuk 24 rombongan belajar, jadi kami membagi siswa ke dalam shift pagi dan siang. Tapi semua anak tetap mendapat jatah makan,” jelasnya.
Menurut Netiringan, pembagian makanan dilakukan saat jam istirahat sekitar pukul 09.00 pagi untuk sesi pertama. Selain meningkatkan asupan gizi, program ini juga menjadi sarana pendidikan karakter.
“Anak-anak diajarkan budaya antre, disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian lewat proses ini,” tambahnya.
Dapur MBG Layani Ribuan Siswa dan Warga
Pelaksanaan program MBG di SDN 2 Rantepao ditopang oleh Dapur SPPG Kecamatan Rantepao 1 yang berlokasi di Kelurahan Pasele. Dapur ini dikelola oleh Juwita Cyntikhe Sari dan melayani total 3.220 siswa dari berbagai jenjang pendidikan serta 492 orang dari Posyandu.
Berikut rincian sasaran penerima manfaat:
1. TK Kristen Rantepao: 202 siswa
2. TK Kristen Buntu Pasele: 28 siswa
3. SDN 02 Rantepao: 692 siswa
4. SDN 03 Rantepao: 911 siswa
5. SMPN 02 Rantepao: 1.387 siswa
6. Posyandu Pasele: 206 orang
7. Posyandu Rantepasele: 144 orang
8. Posyandu Rantepao (Lavender): 44 orang
9. Posyandu Penanian: 83 orang
10. Posyandu Malango’: 15 orang
Kepala Dapur SPPG, Juwita Cyntikhe Sari, menyampaikan bahwa setiap harinya menu makanan disiapkan dengan memperhatikan standar gizi dan selera anak-anak.
“Kalau ada menu yang kurang disukai, kami evaluasi dan sesuaikan agar anak-anak tetap semangat makan,”kata Juwita.
Program MBG menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan dasar secara merata. Pemerintah daerah dan sekolah berharap agar program ini terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain yang juga membutuhkan.
Editor: Redaktur TVRINews