
Jalan Pintas Bireuen- Takegon (foto: BNPB)
Penulis: Fityan
TVRINews, Aceh Barat
BPBD fokus memulihkan akses jalan bagi ratusan warga yang masih terisolasi di kawasan Pante Ceureumen.
Otoritas penanggulangan bencana di Kabupaten Aceh Barat mengonfirmasi bahwa seluruh warga yang terdampak banjir bandang dan luapan sungai kini telah meninggalkan lokasi pengungsian. Kondisi air yang mulai surut memungkinkan ribuan keluarga kembali ke kediaman masing-masing untuk memulai masa pemulihan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, kepada wartawan menyatakan bahwa situasi di titik-titik pengungsian saat ini sudah kosong.
"Alhamdulillah, seluruh pengungsi korban bencana alam banjir saat ini sudah berada di rumah," ujar Ronal dalam keterangannya di Aceh Barat, Senin 22 Desember 2025.
Dampak Luas di Sepuluh Kecamatan
Berdasarkan data terbaru BNPB , bencana banjir yang dipicu oleh cuaca ekstrem ini berdampak pada skala luas. Tercatat sebanyak 39.890 jiwa atau sekitar 13.826 kepala keluarga (KK) terdampak secara langsung.
Distribusi dampak tersebut tersebar di sepuluh wilayah kecamatan, dengan rincian sebagai berikut:
• Kecamatan Kaway XVI: 6.871 jiwa
• Kecamatan Pante Ceureumen: 6.886 jiwa
• Kecamatan Woyla: 6.402 jiwa
• Kecamatan Johan Pahlawan: 5.753 jiwa
• Serta ribuan warga lainnya di wilayah Meureubo, Woyla Barat, Arongan Lambalek, Woyla Timur, Sungai Mas, hingga Panton Reue.
Pemerintah daerah dilaporkan telah bergerak cepat menyalurkan bantuan masa panik. Komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, telur, dan kebutuhan pangan instan lainnya telah didistribusikan untuk memastikan ketahanan pangan warga pascabanjir.
Tantangan di Kawasan Terisolasi
Meskipun pengungsian telah kosong, tantangan logistik masih menyelimuti Desa Sikundo di Kecamatan Pante Ceureumen. Sebanyak 117 jiwa atau 37 KK dilaporkan masih dalam kondisi terisolasi akibat kerusakan infrastruktur yang masif.
Akses jalan sepanjang lima kilometer menuju desa terpencil tersebut mengalami kerusakan berat setelah tergerus arus banjir bandang yang terjadi pada akhir November lalu. Ronal menegaskan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah memulihkan konektivitas ke wilayah tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus berupaya melakukan perbaikan jalan ke kawasan Sikundo agar aksesibilitas masyarakat kembali normal," tambahnya.
Upaya rehabilitasi infrastruktur ini diharapkan dapat rampung dalam waktu dekat guna memastikan distribusi bantuan dan aktivitas ekonomi warga di kawasan pedalaman tidak terhambat lebih lama.
Editor: Redaktur TVRINews
