Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Kementerian Perhubungan mencatat lonjakan signifikan pada sektor penyeberangan sementara arus lalu lintas tol menuju Jakarta mengalami peningkatan volume.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa fase puncak arus mudik libur Natal dan tahun baru 2025 pada sektor transportasi darat terlaksana secara kondusif dan terkendali.
Otoritas mencatat mobilisasi masyarakat melalui moda bus dan kapal penyeberangan tetap stabil meski terjadi fluktuasi volume penumpang di beberapa sektor.
Berdasarkan data kumulatif sejak H-5 hingga H+1 Natal (28 Desember 2025), sebanyak 1,5 juta penumpang terpantau menggunakan layanan bus, sementara sektor penyeberangan mencatatkan angka lebih tinggi yakni mencapai 1,7 juta pengguna jasa.
Mengutip Laman Kemenhub RI, Dirjen Perhubungan Darat, Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa keberhasilan menjaga kelancaran lalu lintas ini merupakan hasil sinergi lintas sektoral.
"Kami mengevaluasi bahwa pergerakan masyarakat pada masa mudik Natal ini berjalan aman dan lancar. Capaian ini merupakan buah dari kolaborasi intensif antar pemangku kepentingan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan publik," ujar Aan dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu 28 Desember 2025.
Dinamika Data Penumpang dan Kendaraan
Laporan statistik menunjukkan tren yang kontras antara moda transportasi laut dan darat. Sektor penyeberangan mengalami lonjakan penumpang sebesar 24,11 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Sebaliknya, penumpang angkutan bus justru mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 6,48 persen.
Pada data harian H+1 Nataru, tercatat 188.720 orang menggunakan jasa penyeberangan tumbuh 27,01 persen secara tahunan (year-on-year).
Di sisi lain, pengguna moda bus pada hari yang sama mencapai 164.164 orang, menurun 13,53 persen.
Terkait volume kendaraan pribadi, data tol menunjukkan hingga 28 Desember, sebanyak 1,58 juta unit kendaraan telah meninggalkan Jakarta, meningkat 8,12 persen.
Sementara itu, arus kendaraan yang memasuki ibu kota tercatat sebanyak 1,48 juta unit, atau tumbuh 3,84 persen.
Peningkatan Efisiensi Waktu Tempuh
Salah satu indikator keberhasilan manajemen lalu lintas tahun ini adalah meningkatnya kecepatan rata-rata kendaraan, khususnya pada koridor Jakarta - Semarang.
Kecepatan rata-rata kumulatif pada jalur tersebut naik menjadi 84,02 km/jam, yang berdampak pada pemangkasan waktu tempuh menjadi 5 jam 10 menit.
Perbaikan signifikan juga terlihat pada rute sebaliknya (Semarang - Jakarta), di mana kecepatan rata-rata meningkat 5,3 persen menjadi 85,14 km/jam.
Hal ini memungkinkan pengguna jalan mencapai tujuan dalam waktu 5 jam 6 menit, atau 5,2 persen lebih cepat dibandingkan periode Natal tahun sebelumnya.
Imbauan Terkait Cuaca Ekstrem
Menghadapi sisa periode libur akhir tahun, Kemenhub menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap faktor alam. Aan mengingatkan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas mutlak, terutama di tengah potensi cuaca buruk.
"Kami memohon pemakluman masyarakat apabila terdapat penundaan perjalanan akibat kondisi cuaca ekstrem. Kebijakan ini diambil murni demi keselamatan. Kami juga mengimbau pelaku perjalanan untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG," pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews
